Apa Penyebab Sering Terjadinya Perceraian ?
Tanggal: 6 Apr 2018 01:14 wib.
Tampang.com - Pernikahan adalah awal mula dalam memulai sebuah keluarga yang diakui secara sah dan resmi, baik oleh agama maupun negara, tentunya pernikahan yang dilakukan sesuai dengan norma dan tata cara yang berlaku. Pada awal-awal pernikahan sepertinya hubungan satu-sama lain begitu romantis dan tanpa terjadinya masalah-masalah yang fatal. Seiring berjalannya waktu, hubungan yang harmonis tersebut mulai pudar dan ujungnya adalah perceraian dengan alasan-alasan tertentu.
Penyebab terjadinya perceraian pada hakikatnya adalah karena adanya perbedaan-perbedaan tajam antara pria dan wanita yang satu sama lain tidak menyadarinya. Adapun penyebab terjadinya perceraian adalah sebagai berikut:
Perbedaan Karakter
Pada umumnya laki-laki memiliki kebiasaan sedikit berbicara dibanding dengan wanita. Laki-laki hanya mau menjelaskan dengan bahasa yang apa adanya, singkat, padat dan jelas. Sementara wanita cenderung ingin mengetahui sesuatu mulai dari akar,batang, daun hingga sampai pada buahnya. Jadi disini keliahatan jelas kalau laki-laki dan perempuan itu sangat berbeda.
Ketika laki-laki sedikit bicara, maka perempuan menganggap bahwa pasangannya cuek. Sementara disaat perempuan banyak ngomel, maka laki-laki menganggap bahwa pasangannya cerewet dan tidak mampu mengendalikan omongan, dan tidak mau mengerti keadaan suami. Jadi, tidak perlu bertanya banyak hal jika para suami pergi ke luar sana untuk mencari perempuan yang dianggapnya bisa menghargai dirinya.
Perbedaan Secara Biologis
Laki-laki dan perempuan sangat berbeda dalam hal biologis, khususnya dalam kaitannya dengan kebiasaan dalam hubungan percintaan sebagai suami istri. Laki-laki cenderung melakukan hubungan suami-istri secara emosional dan hanya memikirkan kepuasan diri sendiri, dan itupun dalam durasi waktu yang sangat singkat. Bahkan dengan memandang atau melihat wanita yang seksi saja, hasrat laki-laki bisa saja meledak-ledak.
Sementara perempuan, tidak demikian. Gairah perempuan dalam melakukan hubungan suami – istri harus dimulai dari proses sikap romantis dari pasangannya. Kemudian, durasi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai klimaks kebutuhan biologisnya jauh lebih lama. Banyak keluarga yang menyepelekan hal ini, padahal sangat fatal akibatnya. Solusi terbaiknya dalah, seorang laki-laki harus bisa mengontrol hasratnya dengan baik sehingga mampu menciptakan rasa cinta yang diinginkan oleh istri. Demikian juga istri, harus berusaha untuk meningkatkan percepatan respon cintanya sehingga bisa saling terpenuhi kebutuhan hasratnya antara satu sama lain. Jangan justru saling menyalahkan. Belajarlah saling terbuka dalam komuniakasi yang baik jika ada hal-hal yang dirasa kurang pas.
Jika tidak mau mengalami perceraian dalam rumah tangga, maka yang harus dilakukan adalah saling mengerti satu sama lain dan tidak boleh membanding-bandingkan pasangan anda dengan orang lain. Terima pasangan anda apa adanya dan jadilah pelengkap bagi pasangan anda untuk menutupi jika ada kelemahannya. Dan jadikan suatu kebanggan pasangan anda atas kelebihan yang anda miliki.