Wamenpar Dorong Pengenalan Karya Wisata bagi Siswa Sekolah Rakyat demi Tumbuhkan Minat Pariwisata Sejak Dini

Tanggal: 12 Agu 2025 11:51 wib.
Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mendorong agar para siswa yang menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat mendapatkan kesempatan mengikuti kegiatan karya wisata. Menurutnya, langkah ini akan menjadi pintu awal untuk memperkenalkan dunia pariwisata kepada generasi muda, sekaligus memberi mereka pengalaman baru yang berharga. Dalam kunjungan kerjanya ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SR MA) XXI di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu lalu, ia menegaskan bahwa banyak siswa di sekolah berasrama ini mungkin belum pernah berwisata sebelumnya, sehingga kegiatan semacam ini dapat membuka wawasan mereka.

Ni Luh menambahkan, Jawa Timur memiliki potensi wisata yang sangat beragam, mulai dari keindahan alam pegunungan dan pantai, warisan sejarah yang kaya, hingga ragam kuliner khas yang terkenal di seluruh Indonesia. Ia meyakini, mengenalkan destinasi-destinasi tersebut kepada siswa sejak dini tidak hanya memberi hiburan, tetapi juga membantu menumbuhkan rasa bangga terhadap daerahnya dan memupuk kecintaan pada budaya lokal. Menurutnya, hiburan yang sehat seperti ini akan memberikan penyegaran mental bagi siswa yang selama ini hidup dalam rutinitas ketat di sekolah dan asrama.

Sekolah Rakyat sendiri, dijelaskan Ni Luh, adalah program pendidikan berasrama gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Selain memberikan pendidikan akademik, sekolah ini juga membentuk karakter unggul melalui empat pilar utama: kepemimpinan, keterampilan, nasionalisme, dan keagamaan. Ia menekankan bahwa hadirnya sekolah ini adalah jawaban atas persoalan besar pendidikan di Indonesia, di mana jutaan anak belum mendapatkan akses belajar. Bagi Ni Luh, Sekolah Rakyat bukan sekadar wadah belajar, melainkan fondasi masa depan bangsa.

Program Sekolah Rakyat diluncurkan secara serentak pada 14 Juli 2025 di 63 lokasi di berbagai daerah. Jumlahnya akan terus bertambah menjadi 100 titik pada Agustus 2025, dan diproyeksikan mencapai 159 titik hingga akhir tahun, dengan target menampung sekitar 15.000 siswa. Keberadaan sekolah ini juga memberikan dampak ekonomi positif, karena menyerap 2.000 guru dan 4.000 tenaga pendukung, serta menggerakkan perekonomian di wilayah sekitarnya.

Konsep pembangunan Sekolah Rakyat memadukan revitalisasi aset negara dan pembangunan baru di atas lahan seluas 5 hingga 10 hektare. Fasilitasnya dirancang lengkap, mulai dari asrama yang nyaman, jaminan gizi, layanan kesehatan, hingga pembinaan keluarga dan komunitas. Bahkan, sistem digital terintegrasi telah diterapkan untuk mempermudah pengelolaan absensi, konsumsi, keuangan, dan kegiatan ibadah siswa. Dengan sistem ini, pengawasan dan manajemen sekolah menjadi lebih efisien dan transparan.

Guru SR XXI Surabaya, Dinda Anggi Winarta, menyampaikan harapannya agar Kementerian Pariwisata dapat menjalin kerja sama dengan Sekolah Rakyat untuk mengembangkan program-program yang berkaitan dengan dunia pariwisata. Menurutnya, selain memperluas wawasan siswa, kegiatan tersebut dapat menjadi sarana untuk melatih keterampilan dan membangun mental kreatif. Ia yakin, dukungan di bidang kepariwisataan akan disambut antusias oleh para siswa yang haus akan pengalaman baru dan tantangan positif.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved