Sumber foto: Google

Universitas Muhammadiyah Bayar UKT Pakai Bahan Pangan: Inovasi Berbasis Kearifan Lokal

Tanggal: 8 Jul 2024 12:01 wib.
Universitas Muhammadiyah dikenal sebagai salah satu institusi pendidikan yang selalu berinovasi dalam berbagai aspek, termasuk dalam bidang pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). Salah satu inovasi terbaru yang menarik perhatian publik adalah kebijakan pembayaran UKT menggunakan bahan pangan. Kebijakan ini tidak hanya menunjukkan kearifan lokal, tetapi juga memberikan solusi bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi.

Latar Belakang

Pada masa pandemi COVID-19, banyak keluarga mengalami kesulitan ekonomi yang berdampak pada kemampuan mereka untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka. Universitas Muhammadiyah, dengan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial, berusaha mencari solusi agar mahasiswa tetap dapat melanjutkan pendidikan tanpa beban finansial yang berat. Salah satu solusi yang diimplementasikan adalah pembayaran UKT menggunakan bahan pangan.

Pelaksanaan Kebijakan

Kebijakan ini pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 2023 di beberapa kampus cabang Universitas Muhammadiyah. Mahasiswa diberi pilihan untuk membayar sebagian atau seluruh UKT mereka menggunakan bahan pangan seperti beras, sayuran, buah-buahan, dan hasil pertanian lainnya. Bahan pangan yang diterima kemudian dikelola oleh universitas dan didistribusikan kepada pihak yang membutuhkan, termasuk masyarakat sekitar dan mahasiswa yang tinggal di asrama.

Manfaat Kebijakan

Mengurangi Beban Ekonomi Mahasiswa dan Keluarga Kebijakan ini memberikan keringanan bagi mahasiswa yang keluarganya berprofesi sebagai petani atau pedagang bahan pangan. Mereka tidak perlu mencari uang tunai untuk membayar UKT, tetapi bisa memanfaatkan hasil panen yang ada.

Mendukung Ketahanan Pangan Dengan adanya bahan pangan yang diterima oleh universitas, diharapkan dapat membantu menjaga ketahanan pangan, terutama di lingkungan sekitar kampus. Selain itu, bahan pangan ini juga dapat digunakan untuk kegiatan sosial seperti dapur umum.

Mengembangkan Jiwa Sosial Mahasiswa Melalui kebijakan ini, mahasiswa diajarkan untuk saling membantu dan peduli terhadap sesama. Mereka juga diajak untuk lebih menghargai hasil bumi dan peran penting petani dalam kehidupan sehari-hari.

Mengurangi Ketergantungan pada Sistem Keuangan Konvensional Dengan adanya alternatif pembayaran ini, universitas menunjukkan fleksibilitas dan inovasi dalam sistem keuangan pendidikan. Ini juga memberikan pelajaran berharga tentang diversifikasi metode pembayaran dalam dunia pendidikan.

Tantangan dan Solusi

Meskipun kebijakan ini membawa banyak manfaat, pelaksanaannya tidak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan utama adalah logistik dan manajemen bahan pangan yang diterima. Universitas harus memastikan bahwa bahan pangan yang diterima dalam kondisi baik dan dapat didistribusikan dengan tepat.

Untuk mengatasi tantangan ini, universitas bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk koperasi mahasiswa dan organisasi kemasyarakatan, untuk mengelola bahan pangan yang diterima. Selain itu, dilakukan juga pelatihan kepada staf dan mahasiswa mengenai manajemen logistik dan distribusi bahan pangan.

Respon Mahasiswa dan Masyarakat

Kebijakan pembayaran UKT dengan bahan pangan ini mendapatkan respon positif dari mahasiswa dan masyarakat. Banyak mahasiswa merasa terbantu dengan adanya kebijakan ini, terutama mereka yang berasal dari keluarga petani. Masyarakat sekitar kampus juga menyambut baik kebijakan ini karena mereka merasakan manfaat langsung dari distribusi bahan pangan yang dilakukan oleh universitas.

Salah satu mahasiswa, Agus, mengungkapkan, "Kebijakan ini sangat membantu keluarga saya. Kami tidak perlu lagi memikirkan biaya UKT karena bisa membayar dengan hasil panen. Ini sangat meringankan beban kami."
Copyright © Tampang.com
All rights reserved