Sumber foto: Google

Ujian Nasional Sudah Dihapus, Tapi Ketimpangan Pendidikan Masih Mengkhawatirkan!

Tanggal: 17 Mei 2025 14:47 wib.
Tampang.com | Sejak penghapusan Ujian Nasional (UN), sistem pendidikan Indonesia disebut lebih fleksibel dan tidak menekan siswa. Namun, tantangan yang lebih besar justru mengemuka: ketimpangan kualitas pendidikan di berbagai daerah masih sangat lebar.

Sekolah di Kota Maju Pesat, Sekolah di Desa Tertinggal
Di kota besar, sekolah dengan fasilitas digital, tenaga pengajar mumpuni, dan akses belajar daring berkembang pesat. Sebaliknya, di pelosok masih banyak sekolah yang kekurangan guru, bangunan rusak, hingga tak punya akses internet.

“Anak-anak di kota bisa belajar coding, anak-anak di desa masih berebut kursi rusak di kelas tanpa listrik,” ujar Reni Mardiani, pengamat pendidikan dari Forum Literasi Nusantara.

Penghapusan UN Tak Serta Merta Selesaikan Masalah Akses dan Mutu
Meski UN dihapus untuk mengurangi tekanan akademik, tidak ada jaminan bahwa kebijakan ini mengurangi kesenjangan mutu antarwilayah. Justru, tanpa standar nasional, daerah dengan kapasitas rendah bisa makin tertinggal.

“Evaluasi nasional hilang, tapi intervensi kualitas tak merata. Ini berbahaya,” jelas Reni.

Dana Pendidikan Mengalir Tidak Merata
Masalah lain adalah ketimpangan anggaran. Sekolah unggulan di perkotaan mendapat bantuan dan program dari berbagai kementerian, sementara sekolah terpencil sulit mengakses dana BOS dengan lancar.

“Padahal semangat pendidikan adalah pemerataan, bukan perlombaan antar daerah,” tegas Reni.

Solusi: Pemerataan Guru, Digitalisasi Inklusif, dan Evaluasi yang Kontekstual
Pemerintah didesak untuk membuat program pemerataan tenaga pengajar, memperluas digitalisasi pendidikan berbasis kebutuhan daerah, dan menyusun sistem evaluasi berbasis konteks lokal namun tetap menjamin mutu.

“Kita butuh keadilan dalam pendidikan, bukan sekadar kebijakan populis,” tambah Reni.

Pendidikan Seharusnya Menyatukan, Bukan Membelah
Jika kesenjangan pendidikan terus dibiarkan, maka masa depan anak bangsa akan terbagi dua: mereka yang beruntung di kota, dan mereka yang terlupakan di desa. Dalam jangka panjang, ini akan memperlebar ketimpangan sosial dan ekonomi secara sistemik.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved