Ujian Nasional Dihapus, Apakah Asesmen Nasional Sudah Siap Jadi Pengganti?
Tanggal: 11 Mei 2025 09:56 wib.
Tampang.com | Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah resmi menghapus Ujian Nasional (UN) dan menggantikannya dengan Asesmen Nasional (AN) sejak 2021. Namun hingga 2025, implementasi AN di berbagai daerah masih menghadapi banyak tantangan, terutama dalam aspek infrastruktur, pelatihan guru, dan kesenjangan kualitas pendidikan.
Bukan Lagi Penilaian Individu, Tapi Sistem
Asesmen Nasional bukan untuk menilai prestasi siswa secara individu, melainkan mengevaluasi kualitas sistem pendidikan melalui tiga komponen utama: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
“Pendekatannya lebih holistik, tapi juga lebih kompleks. Banyak sekolah masih gagap dalam pelaksanaannya,” ujar Sulastri Handayani, dosen pendidikan dari Universitas Negeri Malang.
Sekolah di Daerah Tertinggal Masih Tertinggal
Banyak sekolah di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) belum memiliki akses teknologi memadai untuk menjalankan asesmen berbasis digital. Selain itu, guru pun mengaku belum mendapatkan pelatihan teknis dan pedagogis yang memadai.
“Koneksi internet saja belum stabil. Belum lagi guru yang belum terbiasa dengan format asesmen baru,” ujar Kepala Sekolah SMPN 2 Lembata, NTT.
Ketimpangan Data dan Kesenjangan Hasil
Data awal dari Kemendikbudristek menunjukkan ketimpangan signifikan dalam hasil AN antara sekolah kota dan desa. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa AN justru mempertegas kesenjangan pendidikan alih-alih memperbaikinya.
“Kalau infrastrukturnya timpang, hasilnya akan bias. Yang kuat tambah kuat, yang lemah makin tertinggal,” jelas Sulastri.
Solusi: Perkuat Infrastruktur dan Pelatihan
Pakar pendidikan mendesak pemerintah agar tidak hanya mengganti metode evaluasi, tetapi juga memperkuat pondasi dasar pendidikan di daerah—dari jaringan internet, perangkat digital, hingga pengembangan kapasitas guru.
“AN bisa jadi alat yang baik, tapi harus dibarengi dengan kesiapan sistem di lapangan,” tegas Sulastri.