Ternyata Jalan Tol itu Singkatan, Banyak yang Tak Tahu Kepanjangannya
Tanggal: 22 Des 2024 23:16 wib.
Jalan tol telah menjadi fondasi penting dalam pengembangan infrastruktur transportasi di Indonesia. Jalan tol dirancang untuk memberikan akses yang lebih cepat dan lancar bagi para pengemudi, namun tahukah Anda bahwa jalan tol sebenarnya merupakan singkatan?
Jalan tol sebenarnya merupakan kependekan dari tax on location atau penarikan pajak di lokasi. Informasi tersebut diumumkan oleh laman resmi Daihatsu. Hal ini menjelaskan mengapa pengguna jalan tol dikenai tarif saat melintasi atau menggunakan jalan tol. Tarif yang dikenakan juga bervariasi tergantung pada jalan tol yang dilalui atau jarak tempuh yang digunakan oleh setiap pengemudi.
Sejarah jalan tol di Indonesia dapat ditelusuri kembali hingga tahun 1978, ketika Tol Jagorawi diperkenalkan. Tol Jagorawi memiliki panjang 59 km, termasuk jalan akses, dan menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi. Ini menjadi awal dari perkembangan jaringan jalan tol di Indonesia yang semakin berkembang hingga saat ini.
Bisnis jalan tol menjadi sektor yang menjanjikan bagi para investor dan konglomerat di Indonesia. Proyek-proyek infrastruktur seperti jalan tol dapat menjadi aset investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang karena infrastruktur tersebut digunakan oleh masyarakat.
Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa sejumlah konglomerat besar, seperti Grup Salim yang dipimpin oleh Anthoni Salim dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) yang dimiliki oleh Jusuf Hamka, memperluas usaha mereka ke sektor jalan tol.
CMNP dikenal sebagai salah satu pemain utama dalam bisnis jalan tol di Indonesia, dengan kepemilikan dari tujuh jalan tol di sekitar Jabodetabek. Belum lagi, Agung Sedayu milik Sugianto Kusuma alias Aguan tengah menggarap proyek jalan tol baru, Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg, yang diharapkan akan selesai pada tahun 2025 dengan nilai keseluruhan mencapai Rp23,22 triliun.
Dalam perkembangannya, PT Trans Bumi Serbaraja yang dimiliki oleh Grup Sinar Mas Land merupakan salah satu badan usaha jalan tol (BUJT) yang baru saja mengoperasikan Jalan Tol Serpong-Balaraja pada 30 September lalu. Ini menunjukkan bagaimana semakin banyak konglomerat di Indonesia yang terlibat dalam pengembangan jaringan jalan tol.
Melalui dukungan dari berbagai pihak, termasuk konglomerat dan perusahaan swasta, pengembangan jalan tol di Indonesia semakin berkembang pesat. Dengan pertumbuhan ini, diharapkan jaringan jalan tol akan semakin meluas, meningkatkan konektivitas antar kota dan wilayah di Indonesia.
Kesadaran masyarakat mengenai arti sebenarnya dari jalan tol juga diharapkan bisa meningkat, sehingga mereka dapat lebih menghargai dan memahami manfaat serta tujuan dari pembangunan jalan tol di Indonesia.
Dengan pendekatan yang berkelanjutan dan sinergi antara pihak swasta dan pemerintah, pembangunan jalan tol di Indonesia dapat terus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan memperkuat infrastruktur transportasi di masa depan.
Selain itu, upaya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai jalan tol juga perlu terus dilakukan agar manfaat dari jalan tol dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.