Terkuak Alasan Ilmiah Bisa Muncul Bau Tanah Setelah Hujan
Tanggal: 11 Jul 2024 09:54 wib.
Usai hujan turun, pernahkah mencium aroma bau tanah? Kenapa sih bisa begitu?
Hal itu terutama terjadi saat hujan pertama turun di musim kemarau di lahan yang panas dan kering. Aroma segar bersahaja meresap di udara dan memberikan perasaan menyenangkan. Sebelum menyentuh tanah, hujan hanyalah air yang tidak berbau. Aroma tersebut ternyata disebut dengan istilah Pretikor.
Apa itu pretikor?
Dilansir dari Science Times, Kamis (9/11/2023), petrikor ini berasal dari kelembapan tanah. Istilah petrichor atau petrikor berasal dari kata Yunani “petra” yang berarti “batu” dan “ichor” yang mengacu pada cairan yang mengalir seperti darah di pembuluh darah para dewa.
Bau yang familiar setelah hujan ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1964 oleh ilmuwan Australia Isabel Joy Bear dan Richard Grenfell Thomas. Bear dan Thomas menyelidiki aroma tanah yang muncul saat hujan turun di tanah kering.
Mereka menemukan pemicu signifikan terhadap aroma petrikor dan mengidentifikasinya sebagai geosmin dan 2-methylisoborneol, yang diproduksi oleh bakteri tanah tertentu.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Cullen Buie dan Youngsoo Joung dari Massachusetts Institute of Technology di Cambridge, geosmin dan 2-methylisoborneol adalah senyawa kimia yang dilepaskan oleh tanah setelah hujan. Senyawa-senyawa ini berkontribusi pada aroma khas bau tanah setelah terkena hujan. Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa ketika tetesan air hujan menyentuh permukaan berpori, ia akan memerangkap gelembung-gelembung udara kecil pada titik kontaknya, seperti gelembung-gelembung dalam sampanye.
Proses pelepasan petrichor ke udara diamati dengan kamera berkecepatan tinggi. Para peneliti menemukan bahwa ketika tetesan air hujan menyentuh permukaan berpori, ia akan memerangkap gelembung-gelembung udara kecil pada titik kontaknya, seperti gelembung-gelembung dalam sampanye. Gelembung-gelembung ini kemudian melesat ke atas dan pecah dari tetesan air hujan, menciptakan awan aerosol.
Awan yang terdiri dari ratusan tetesan aerosol tersebar hanya dalam beberapa mikrodetik, bergantung pada sifat tanah dan kecepatan tetesan tersebut. Hal ini lebih sering terjadi saat hujan ringan dan sedang, sementara aerosol yang dilepaskan lebih sedikit saat hujan lebat.
Para ahli telah lama mengamati bahwa tetesan air hujan dapat memerangkap dan melepaskan aerosol saat jatuh ke air. Namun, ini adalah pertama kalinya mereka mengamati proses yang terjadi di tanah.
Bau Lain yang Berhubungan dengan Hujan
Selain bau tanah setelah hujan, masih ada beberapa bau yang diasosiasikan orang dengan hujan. Salah satu bau sedap yang sering terlihat di hutan disebabkan oleh bakteri. Mikroba berfilamen yang disebut actinomycetes tumbuh di tanah yang lembap dan hangat. Saat tanah mengering, bakteri ini menghasilkan spora di dalam tanah. Basahnya dan kekuatan tetesan air hujan mendorong spora kecil ini ke udara dimana kelembapan setelah hujan bertindak sebagai aerosol. Spora ini mudah dibawa ke kita melalui udara lembap, sehingga kita dapat menghirupnya. Spora tersebut mempunyai bau khas tanah yang biasanya kita kaitkan dengan air hujan.
Keasaman hujan menimbulkan aroma khas lainnya. Bahan kimia di atmosfer membuat air hujan menjadi agak asam, terutama di daerah perkotaan. Jika bersentuhan dengan bahan kimia di dalam tanah atau sampah organik, dapat menyebabkan beberapa reaksi aromatik. Saat tanah terpecah, mineral yang terperangkap di dalamnya terlepas dan bereaksi dengan bahan kimia seperti bensin, sehingga menghasilkan bau yang lebih kuat.
Dalam penelitian lebih lanjut, para ahli dapat mengidentifikasi lebih banyak senyawa kimia dan reaksi fisik yang terjadi saat hujan turun ke tanah. Informasi ini bisa membantu kita untuk lebih memahami fenomena bau tanah setelah hujan dan dampaknya terhadap lingkungan serta kesehatan manusia. Selain itu, penelitian ini dapat memberikan wawasan baru terhadap kemungkinan pemanfaatan aroma tanah setelah hujan dalam bidang kesehatan dan industri parfum.