Terjawab Sudah, Ini Fungsi Garis Melengkung Segitiga yang Ada di Tol
Tanggal: 27 Mei 2024 11:20 wib.
Jalan tol Cipali merupakan salah satu ruas jalan tol yang seringkali dijadikan tempat melepaskan penat dalam perjalanan jauh. Namun, di sepanjang jalan tol tersebut, sobat yang melintas pasti akan menemui marka jalan berbentuk garis melengkung segitiga yang disebut sebagai Chevron Reducing Marking.
Marka jalan yang tampak seperti segitiga ini sebenarnya memiliki fungsi yang penting dalam mengatur kecepatan pengendara di jalan tol. Tidak hanya ditemui satu garis saja, namun banyak garis berupa bentuk segitiga yang terlihat berulang-ulang dalam jarak tertentu. Marka jalan ini merupakan salah satu upaya pengendalian lalu lintas yang perlu dipahami oleh para pengguna jalan tol.
Menurut Ahmad Wildan, seorang Senior Investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Chevron Reducing Marking ditujukan untuk mempengaruhi pengemudi agar menurunkan kecepatan kendaraannya. Hal ini penting dalam situasi jalan tol yang memerlukan pengaturan kecepatan untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara.
Selain berfungsi sebagai pengatur kecepatan, Chevron Reducing Marking juga diaplikasikan dengan tujuan untuk mengurangi kecepatan di jalan. Hal ini terkait dengan keamanan jalan raya bahwa pada jalan antar kota atau jalan dengan desain speed tinggi, pemasangan speed bump atau polisi tidur dinilai berpotensi membahayakan pengguna jalan. Oleh karena itu, penggunaan marka seperti Chevron Reducing Marking dianggap sebagai solusi yang lebih aman dan efektif.
Ahmad Wildan juga menjelaskan bahwa marka tersebut seringkali dipasang pada jalan-jalan dengan pola lintasan khusus seperti jalan lurus menikung (pada ramp exit tol), atau pada jalan lurus panjang. Contohnya, marka jenis ini telah dipasang pada beberapa ruas jalan tol seperti ruas jalan tol Cipali dan ruas jalan tol Solo-Ngawi.
Salah satu hal yang menarik terkait dengan penggunaan Chevron Reducing Marking adalah cara kerjanya yang mengandalkan indera penglihatan pengendara. Ahmad Wildan merujuk pada penelitian dari Transport Road Research Laboratory (TRRL) Inggris yang menunjukkan bahwa sebanyak 90 persen keputusan pengemudi dipengaruhi oleh penglihatan. Hal ini membuat indera penglihatan menjadi faktor kunci dalam pengaturan dan pengaruh terhadap perilaku pengemudi di jalan.
Dalam konteks ini, informasi yang diterima oleh mata pengendara akan diolah oleh otak untuk memberikan respon yang tepat terhadap situasi di jalan tol. Oleh karena itu, Chevron Reducing Marking memiliki peran penting dalam memberikan sinyal visual kepada pengemudi guna mempengaruhi perilaku berkendara mereka.
Dengan demikian, Chevron Reducing Marking bukan hanya menjadi simbol visual di jalan tol, tetapi memiliki peran penting dalam pengaturan kecepatan dan pengendalian lalu lintas. Pemahaman yang lebih mendalam terhadap fungsi marka jalan seperti ini dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan dan memperkuat upaya keselamatan dalam mobilitas di jalan raya.
Tidak hanya membantu mengatur kecepatan pengendara, marka jalan yang dirancang dengan kecermatan ini juga menjadi bukti konkrit bahwa teknologi dan desain dapat berperan dalam meningkatkan keselamatan berkendara. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih baik tentang Chevron Reducing Marking dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran akan pentingnya peran marka jalan dalam menciptakan jalan tol yang aman dan nyaman untuk pengguna.