Sumber foto: Canva

Tanda-tanda Akan Tsunami: Mengamati Peringatan Alam

Tanggal: 15 Jul 2025 12:35 wib.
Tsunami adalah gelombang laut raksasa yang bisa sangat merusak, dipicu oleh pergerakan lempeng tektonik di bawah laut, letusan gunung api bawah laut, atau longsor bawah laut. Meskipun teknologi peringatan dini semakin canggih, memahami tanda-tanda alam akan tsunami adalah pengetahuan vital yang bisa menyelamatkan banyak nyawa. Di wilayah pesisir, terutama yang rawan bencana, mengenali isyarat dari alam adalah garis pertahanan pertama, memberi waktu berharga untuk mengevakuasi diri.

Gempa Bumi Kuat di Dekat Pesisir atau Laut

Tanda paling umum dan seringkali menjadi pemicu utama tsunami adalah gempa bumi kuat yang berpusat di laut atau dekat pesisir. Tidak semua gempa laut menyebabkan tsunami, tapi ada beberapa karakteristik yang perlu diwaspadai. Gempa yang berpotensi memicu tsunami biasanya memiliki kekuatan di atas magnitudo 7.0 Skala Richter, berpusat di bawah laut dengan kedalaman dangkal (kurang dari 70 kilometer), dan memiliki pergerakan vertikal pada patahan (bukan sekadar geseran horizontal).

Jika seseorang merasakan gempa kuat saat berada di area pesisir, bahkan jika itu siang hari dan cuaca cerah, kewaspadaan harus ditingkatkan. Getaran gempa yang terasa sangat kuat dan berlangsung lama, terutama jika membuat sulit berdiri, adalah sinyal penting. Segera setelah gempa seperti itu reda, tidak ada waktu untuk ragu. Prioritas utama adalah menjauh dari pantai menuju tempat yang lebih tinggi. Ini adalah respons alamiah yang paling aman, tanpa perlu menunggu pengumuman resmi.

Surutnya Air Laut yang Drastis dan Tiba-tiba

Salah satu fenomena paling mencolok dan sering salah diartikan sebelum kedatangan gelombang tsunami adalah surutnya air laut secara tiba-tiba dan drastis. Ini bukan surut air laut biasa yang terjadi secara perlahan sesuai siklus pasang surut. Surutnya air laut pra-tsunami bisa terjadi begitu cepat sehingga dasar laut yang biasanya tertutup air bisa terlihat, memperlihatkan terumbu karang, ikan, atau bahkan bangkai kapal yang sebelumnya tersembunyi.

Meskipun terlihat seperti kesempatan untuk mengumpulkan ikan atau kerang, fenomena ini sebenarnya adalah pertanda bahaya besar. Surutnya air ini terjadi karena massa air tertarik ke tengah laut, membentuk gelombang tsunami yang sedang menuju pantai. Jarak antara surutnya air dan datangnya gelombang tsunami bisa bervariasi, dari beberapa menit hingga puluhan menit, tergantung pada jarak pusat gempa. Segera setelah melihat surutnya air laut yang tidak biasa ini, tidak ada pilihan lain selain segera berlari menuju dataran tinggi.

Suara Gemuruh Aneh dari Arah Laut

Sebelum gelombang tsunami tiba, beberapa orang melaporkan mendengar suara gemuruh yang aneh dan keras dari arah laut, mirip suara kereta api yang melaju kencang, jet terbang rendah, atau gemuruh guntur yang terus-menerus. Suara ini bukan suara ombak biasa yang pecah di pantai, melainkan suara gelombang raksasa tsunami yang sedang bergerak dengan kecepatan tinggi di lautan.

Suara gemuruh ini bisa menjadi peringatan yang efektif, terutama bagi mereka yang berada di pesisir dan tidak merasakan gempa bumi karena pusat gempa yang jauh atau berada di bawah laut yang dalam. Jika suara seperti itu terdengar dan tidak ada penjelasan yang jelas (seperti suara pesawat atau badai), itu harus segera dianggap sebagai ancaman serius. Suara ini adalah tanda bahwa gelombang besar sedang mendekat dengan kecepatan yang menakutkan, memperingatkan untuk segera mencari perlindungan di tempat yang aman dan tinggi.

Perilaku Hewan yang Tidak Lazim

Meskipun belum sepenuhnya dipahami secara ilmiah, ada banyak laporan anekdotal dan beberapa penelitian yang menunjukkan perilaku hewan yang tidak lazim sebelum terjadinya bencana alam besar, termasuk tsunami. Hewan-hewan, yang memiliki indra lebih peka terhadap perubahan lingkungan, mungkin menunjukkan tanda-tanda kegelisahan ekstrem, berusaha mencari tempat yang lebih tinggi, atau lari ke arah yang berlawanan dari pantai tanpa sebab yang jelas.

Misalnya, burung mungkin terbang gelisah, anjing menggonggong tanpa henti atau menolak mendekati pantai, atau hewan laut seperti ikan dan lumba-lumba berenang ke perairan yang lebih dalam. Meskipun ini bukan tanda yang bisa berdiri sendiri sebagai satu-satunya indikator, jika perilaku aneh hewan-hewan ini terjadi bersamaan dengan tanda-tanda lain seperti gempa atau surutnya air laut, hal itu harus menambah tingkat kewaspadaan dan mendorong tindakan evakuasi segera.

Memahami Peringatan untuk Keselamatan

Mengenali tanda-tanda alam ini adalah bagian dari strategi mitigasi bencana yang proaktif. Meskipun sistem peringatan dini modern dilengkapi dengan sensor canggih dan algoritma kompleks, mereka tidak selalu sempurna dan mungkin ada jeda waktu dalam penyampaian informasi. Oleh karena itu, kemampuan individu untuk membaca isyarat dari alam secara langsung adalah modal yang tak ternilai.

Jika merasakan gempa bumi yang kuat saat berada di pesisir, melihat surutnya air laut yang tidak biasa, mendengar suara gemuruh aneh dari laut, atau bahkan mengamati perilaku aneh hewan, jangan menunda. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved