Sumber foto: Unsplash

Tanda Kiamat Sudah Dekat: Dampak Pemanasan Global Terlihat dari Kondisi Daun

Tanggal: 2 Agu 2024 22:08 wib.
Banyak yang percaya bahwa tanda-tanda kiamat semakin nyata di bumi, terutama akibat dari pemanasan global. Salah satu indikasinya tampak jelas dari kondisi daun di hutan. Pemanasan global telah memberikan dampak yang signifikan terhadap ekosistem Bumi, terutama di hutan. Hutan, yang dianggap sebagai paru-paru Bumi, menjadi semakin terancam akibat kondisi lingkungan yang semakin tidak stabil.

Pohon-pohon di hutan, yang seharusnya menjalankan proses fotosintesis untuk menyokong kehidupan, kini semakin terpapar oleh sinar matahari yang terlalu terik dan kondisi suhu yang terlampau panas. Hal ini dapat mengganggu proses fotosintesis, dampaknya bisa berdampak pada penurunan produksi oksigen dan peningkatan karbon dioksida di atmosfer.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Gregory Goldsmith dari Chapman University di California bersama timnya menemukan bahwa beberapa bagian hutan tropis mendekati batas temperatur kritis yang mengganggu proses fotosintesis. Studi ini menunjukkan bahwa daun-daun di hutan tropis pada waktu tertentu telah melewati batas temperatur kritis yang membuat mereka sulit untuk melakukan fotosintesis. Meskipun pohon-pohon di hutan tropis memiliki kemampuan untuk melakukan fotosintesis di suhu hingga 46,7 derajat Celcius, namun efektivitasnya bergantung pada populasi hutan, jumlah daun di pohon, dan struktur kanopi.

Agar bisa mengukur dampak kondisi suhu terhadap hutan tropis, tim peneliti dari Northern Arizona University menggunakan data dari sensor ECOSTRESS NASA untuk mengamati temperatur permukaan Bumi. Hasil analisis menunjukkan bahwa temperatur di kanopi hutan mencapai puncaknya pada suhu 34 derajat Celsius pada musim kering, dengan sebagian daun bahkan mencapai suhu 40 derajat Celsius. Bahkan sebagian kecil dari sampel daun melebihi batas temperatur kritis sebesar 46,7 derajat Celcius, yang terjadi setidaknya sekali sepanjang musim kering. Meskipun masih jarang terjadi, suhu ekstrem ini dapat berdampak buruk terhadap fisiologi daun dan dapat dikategorikan sebagai peristiwa luar biasa dengan kemungkinan kejadian yang rendah.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pohon-pohon menutup pori-pori daun, yang dinamakan stomata, untuk menghemat air ketika suhu terlalu panas. Namun, penutupan stomata ini dapat menyebabkan kerusakan pada daun karena proses transpirasi yang berkurang. 

Selain itu, dampak pemanasan global juga dapat menyebabkan kekeringan yang dapat memperparah kondisi pohon dan hutan. Tanah yang mengeras akibat kekeringan juga dapat memperburuk suhu panas yang dihadapi oleh hutan.

Menurut Gregory Goldsmith, pemahaman ilmiah terkait dampak panas dan kekeringan terhadap pohon masih terbatas. Oleh karena itu, para peneliti melakukan simulasi untuk memahami respons hutan tropis terhadap kenaikan temperatur dan kekeringan yang semakin sering terjadi. Simulasi tersebut menunjukkan bahwa 1,4 persen dari pohon di hutan tropis berpotensi berhenti melakukan fotosintesis dalam waktu dekat akibat dari pemanasan global. Jika pemanasan global mencapai lebih dari 3.9 derajat Celcius, seluruh hutan tropis berpotensi mengalami dampak yang sangat berat.

 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved