Sumber foto: Canva

Tanaman yang Paling Rentan Terkena Hama

Tanggal: 19 Jul 2025 08:32 wib.
Di tengah usaha menanam, baik di kebun belakang rumah atau lahan pertanian luas, hama seringkali jadi musuh bebuyutan. Serangan hama bisa bikin tanaman kerdil, layu, bahkan gagal panen. Beberapa jenis tanaman rupanya punya daya tarik khusus bagi hama, membuatnya jadi sasaran empuk. Ini bukan cuma soal nasib buruk, tapi ada faktor-faktor tertentu yang membuat tanaman itu jadi lebih "lemah" di hadapan serangga pengganggu. Memahami karakteristik ini penting supaya kita bisa lebih sigap menjaga tanaman kesayangan.

Monokultur: Pesta Besar bagi Hama Spesialis

Salah satu penyebab utama kenapa beberapa tanaman gampang banget diserang hama adalah praktik monokultur. Coba bayangkan, di satu area luas, cuma ada satu jenis tanaman yang ditanam. Ini ibarat menyediakan prasmanan besar khusus untuk hama yang memang suka sama tanaman itu. Jika satu hama spesialis muncul, mereka akan menemukan sumber makanan melimpah ruah dan tidak ada predator alami yang beragam untuk mengontrol populasinya. Akibatnya, ledakan populasi hama bisa terjadi sangat cepat dan menyebar ke seluruh area.

Contoh paling jelas ada pada tanaman padi. Sebagai komoditas pangan utama yang ditanam secara monokultur di lahan luas, padi rentan terhadap serangan hama wereng, penggerek batang, atau tikus. Begitu juga dengan jagung, yang sering jadi sasaran ulat grayak atau penggerek tongkol. Dalam skala perkebunan, kelapa sawit juga punya hama spesialis seperti ulat api atau kumbang tanduk yang bisa menyebar dengan cepat karena keberadaan tanaman sejenis dalam jumlah besar. Keanekaragaman hayati yang rendah pada sistem monokultur membuat hama lebih mudah berkembang biak tanpa hambatan alami.

Tanaman dengan Kandungan Nutrisi Tinggi: Magnet bagi Serangga

Beberapa tanaman secara alami memiliki kandungan nutrisi yang sangat disukai hama. Ibaratnya, itu makanan paling enak bagi serangga tertentu. Hama itu butuh nutrisi untuk tumbuh dan berkembang biak, jadi mereka akan mencari sumber makanan yang paling kaya dan mudah diakses.

Contoh nyata adalah tanaman buah-buahan. Mangga sering jadi incaran lalat buah, yang meletakkan telurnya di dalam buah sehingga isinya busuk. Jeruk bisa diserang kutu daun atau penggerek batang. Apel dan pir juga rentan terhadap ulat buah. Tanaman sayuran daun seperti sawi, kangkung, atau selada juga sangat menarik bagi ulat Plutella xylostella (ulat croci) atau ulat daun lainnya karena daunnya yang lunak dan kaya nutrisi. Mereka juga disukai kutu daun yang menghisap cairan tanaman. Kemanisan pada buah atau daun yang renyah seringkali menjadi daya tarik tak terbantahkan bagi banyak jenis hama.

Tanaman dengan Pertahanan Alami yang Lemah

Tidak semua tanaman dianugerahi sistem pertahanan yang kuat. Beberapa jenis tanaman secara alami memiliki pertahanan fisik atau kimiawi yang lemah terhadap serangan hama. Mereka mungkin tidak menghasilkan senyawa kimia yang pahit atau beracun, tidak punya bulu-bulu halus yang menghalangi serangga, atau kulit batangnya tidak terlalu tebal.

Ambil contoh tanaman hias tertentu yang sering kita temui di rumah. Mawar, misalnya, sangat rentan terhadap serangan kutu daun (aphids) dan tungau laba-laba karena tangkai dan daunnya yang relatif lembut dan manis. Begitu juga dengan tanaman indoor seperti aglonema atau philodendron yang rentan terhadap kutu putih karena kurangnya predator alami di lingkungan dalam ruangan dan kelembaban yang disukai hama tersebut. Kekurangan mekanisme pertahanan diri ini membuat mereka jadi lebih mudah diserang begitu hama menemukan celah.

Lingkungan Tumbuh yang Tidak Ideal: Melemahkan Tanaman

Kondisi lingkungan juga sangat memengaruhi kerentanan tanaman terhadap hama. Tanaman yang tumbuh dalam kondisi stres (kekurangan air, kelebihan air, kekurangan nutrisi, tanah terlalu asam/basa, atau cahaya tidak cukup) akan memiliki sistem imun yang lebih lemah. Ibarat manusia yang sedang sakit, mereka jadi lebih mudah diserang penyakit. Hama seringkali bisa "mencium" tanaman yang stres karena mengeluarkan sinyal kimia tertentu.

Contohnya, tanaman tomat yang kekurangan air atau nutrisi akan lebih mudah diserang kutu kebul atau tungau. Kondisi kelembaban terlalu tinggi atau ventilasi buruk juga bisa memicu serangan jamur dan serangga pada tanaman seperti stroberi atau kentang. Kehadiran gulma di sekitar tanaman juga bisa jadi sarang hama yang siap menyerbu tanaman utama. Jadi, menjaga kondisi tumbuh tanaman agar selalu optimal adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan daya tahannya secara alami.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved