Tak Heran Anak Finlandia Pintar-Pintar, Ini 10 Rahasianya
Tanggal: 25 Des 2024 20:37 wib.
Kualitas pendidikan di Finlandia memang sudah tidak diragukan lagi. Negara ini telah terbukti melahirkan generasi-generasi cerdas yang mampu bersaing di tingkat global. Hal ini menarik minat negara-negara lain untuk mengetahui apa rahasia di balik kesuksesan sistem pendidikan Finlandia. Berikut ini adalah sepuluh alasan mengapa sistem pendidikan di Finlandia dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
1. Guru-guru Berpendidikan Tinggi
Guru di Finlandia diwajibkan untuk memiliki gelar master, termasuk ilmu pedagogis. Profesi guru di negara tersebut juga digaji besar. Hal ini menandakan tingginya penghargaan terhadap guru di Finlandia. Tidak hanya itu, sistem pendidikan di sana membantu para guru untuk mendidik murid berdasarkan sistem kepercayaan, bukan kontrol.
Gelar master bagi setiap guru di Finlandia menunjukkan komitmen mereka dalam memberikan pendidikan berkualitas. Hal ini juga mendorong semangat para siswa dalam belajar.
2. Kultur Kerja Sama
Di Finlandia, para siswa tidak diajari untuk bersaing menjadi nomor satu dan berlomba-lomba meraih nilai tinggi di kelas. Sistem pendidikan di sana lebih menekankan kerja sama daripada persaingan. Konsep ini membangun suasana belajar yang kooperatif dan mendukung antara siswa, serta mendorong pertumbuhan pribadi yang sehat.
Kultur kerja sama ini bisa menjadi model yang baik bagi negara-negara lain dalam mengembangkan pendidikan yang inklusif dan berbasis kesejahteraan sosial.
3. Tidak Ada Ujian Nasional
Berbeda dengan negara-negara lain yang memiliki ujian nasional, Finlandia tidak menerapkan hal serupa. Mereka menyadari bahwa setiap anak memiliki keunikan dan kecerdasannya masing-masing. Kementerian Pendidikan setempat membantu menilai keseluruhan perkembangan siswa dengan mengambil sampel kelompok dari berbagai sekolah.
Pendekatan ini menekankan pentingnya pengenalan terhadap keunikan dan kemampuan setiap siswa. Hal ini tentu saja memberikan ruang bagi pengembangan potensi masing-masing siswa.
4. Fokus pada Pengembangan Komprehensif
Finlandia tidak terpaku pada prestasi akademik semata. Mereka juga memberikan perhatian pada aspek-aspek non-akademik seperti kesehatan dan kesejahteraan siswa. Hal ini tercermin dalam kebijakan pemberian makanan sekolah gratis, kemudahan akses pelayanan kesehatan, konseling psikologi, dan bimbingan individual.
Pendekatan ini membantu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, sehat, serta merata bagi semua siswa. Ini bisa menjadi inspirasi bagi negara-negara lain dalam mengembangkan pendidikan inklusif dan menyeluruh.
5. Masa Depan Anak Diperhatikan
Di Finlandia, anak-anak baru diizinkan untuk mulai bersekolah setelah menginjak usia tujuh tahun. Hal ini memberikan kebebasan bagi anak-anak dalam menikmati masa kecilnya. Finlandia hanya menerapkan 9 tahun wajib belajar bagi semua anak, sementara pendidikan setelah usia 16 tahun menjadi pilihan.
Kebebasan ini memungkinkan pola belajar yang lebih organik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak.
6. Pilihan Pendidikan yang Fleksibel
Sistem pendidikan di Finlandia menawarkan opsi yang menguntungkan bagi siswa yang hendak melanjutkan pendidikannya. Berbagai program seperti sekolah menengah atas dan pendidikan kejuruan tersedia untuk menyesuaikan kebutuhan siswa dalam meraih cita-cita mereka. Sistem ini memberikan kesempatan yang lebih luas bagi siswa untuk mengeksplorasi minat dan potensi mereka.
Pendekatan pendidikan yang fleksibel seperti ini bisa memberikan ruang bagi pengembangan bakat-bakat siswa. Hal ini bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam memberikan alternatif pendidikan yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman.
7. Waktu Belajar yang Terjadwal dengan Baik
Siswa di Finlandia biasanya memulai sekolah pada pukul 09.00 hingga 09.45. Jam belajar yang dimulai lebih siang ini didasarkan pada penelitian yang menunjukkan bahwa jam belajar yang lebih awal bisa berdampak buruk terhadap kesehatan, kebahagiaan, dan tingkat kematangan siswa. Waktu istirahat yang diberikan pun lebih panjang, memungkinkan siswa untuk beristirahat dan rehat sejena.
Pendekatan ini memperhatikan kesejahteraan siswa sebagai faktor penting dalam proses belajar-mengajar. Ini bisa menjadi pertimbangan bagi negara-negara lain dalam menata waktu belajar yang lebih optimal agar siswa dapat belajar dengan baik.
8. Hubungan Guru-Siswa yang Kuat
Para siswa di Finlandia diajari oleh guru yang sama selama bertahun-tahun. Hal ini membangun kedekatan yang baik antara guru dan siswa. Kedekatan ini memungkinkan guru untuk lebih memahami kebutuhan dan potensi setiap siswa
Kekuatan hubungan guru-siswa ini membantu dalam membentuk perkembangan siswa secara menyeluruh. Hal ini bisa menjadi contoh bagi negara lain dalam menggalakkan hubungan yang lebih erat antara guru dan siswa.
9. Suasana Belajar yang Santai
Pembelajaran di Finlandia cenderung lebih santai. Para siswa diberikan waktu untuk makan, melakukan kegiatan yang menyenangkan, dan bersantai. Para guru pun juga diberikan ruang khusus di setiap sekolah untuk bersantai, mempersiapkan hari, bahkan sekadar bersosialisasi.
Atmosfer belajar yang santai ini membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan mendukung. Hal ini bisa memberikan inspirasi bagi negara-negara lain dalam menciptakan suasana belajar yang positif dan menyenangkan.
10. Beban Tugas Rumah yang Tidak Terlalu Berat
Siswa di Finlandia memiliki jumlah pekerjaan rumah yang paling sedikit bila dibandingkan dengan siswa di seluruh dunia. Tugas rumah yang tidak terlalu berat memberikan ruang bagi siswa untuk melakukan aktivitas lain di luar sekolah. Para siswa pun hanya menghabiskan maksimal 30 menit untuk mengerjakan tugas dari sekolah di rumah.
Pendekatan ini membantu memastikan bahwa siswa tidak terbebani dengan tugas rumah yang berlebihan. Hal ini bisa menjadi pertimbangan bagi negara-negara lain dalam menata beban tugas rumah yang sesuai dengan kapasitas siswa.
Dari sepuluh rahasia pendidikan di Finlandia di atas, dapat kita ambil banyak pelajaran yang dapat diadaptasi dalam pengembangan sistem pendidikan di negara-negara lain. Pendekatan yang humanis, fleksibel, dan mementingkan kesejahteraan siswa menjadi kunci keberhasilan pendidikan Finlandia. Hal ini seharusnya menjadi inspirasi untuk terus berinovasi dalam penyelenggaraan pendidikan demi menciptakan generasi yang cerdas, mandiri, dan berdaya saing.