Sumber foto: iStock

Sumber Air Terbesar di Alam Semesta Ditemukan di Antariksa, Peneliti Ungkap Lokasinya

Tanggal: 18 Okt 2024 18:12 wib.
Para ahli astronomi telah berhasil menemukan sumber air terbesar dan terjauh di alam semesta. Temuan ini diungkapkan oleh dua kelompok ahli, yang mengungkap bahwa sumber air tersebut memiliki volume hingga 140 triliun kali gabungan semua air di Bumi.

Lokasi temuan air ini terletak di sekitar lubang hitam kolosal yang dikenal sebagai quasar, yang berjarak lebih dari 12 miliar tahun cahaya. Penemuan ini memberikan wawasan unik tentang tahap awal alam semesta ketika berusia 1,6 miliar tahun.

Quasar yang menjadi pusat penemuan ini diberi nama APM 08279+5255, dan menyimpan lubang hitam supermasif yang memiliki massa 20 miliar kali lebih besar dari matahari. Quasar ini juga memancarkan energi yang setara dengan 1.000 triliun matahari.

Menurut Matt Bradford, seorang ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory NASA, "Lingkungan di sekitar quasar ini sangat unik karena menghasilkan air dalam jumlah besar. Ini merupakan bukti lain bahwa air tersebar di seluruh alam semesta, bahkan pada masa-masa paling awal."

Para peneliti meyakini bahwa pengungkapan temuan lokasi sumber air ini penting dalam memahami prevalensi air di kosmos. Mereka juga telah mempelajari dan mendeteksi beberapa tanda spektral dari massa air yang sangat besar.

Untuk lebih mengungkap misteri alam semesta yang jauh, para astronom mengusulkan pembangunan teleskop 25 meter di Gurun Atacama di Chili. Awalnya, teleskop ini dikenal sebagai Teleskop Cerro Chajnantor Atacama (CCAT), namun kemudian proyek ini berganti nama menjadi Teleskop Submilimeter Fred Young (FYST) pada tahun 2020. Disebutkan, pembangunan FYST hampir selesai dan 'cahaya pertama' diharapkan bisa dideteksi pada tahun 2025.

Penemuan sumber uap air dan molekul lain seperti karbon monoksida menunjukkan bahwa ada jumlah gas yang cukup untuk memberi makan lubang hitam hingga ukurannya lebih besar 6 kali lipat. Penemuan uap air di alam semesta awal belum pernah ada, sehingga temuan ini menjadi tonggak penting dalam pemahaman astronomi.

Sebagai catatan, sumber air yang ditemukan di tempat lain di galaksi Bima Sakti, sebagian besar membeku dalam wujud es.

Dengan penemuan ini, para peneliti memperluas pemahaman kita tentang keberadaan air di alam semesta. Temuan ini juga membawa dampak dalam pengembangan teknologi observasi astronomi, seperti pembangunan teleskop baru di Gurun Atacama. Diharapkan, temuan ini akan mengilhami penelitian lebih lanjut dan membuka jendela baru dalam pemahaman tentang alam semesta yang luas dan misterius.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved