Sumber foto: Goggle

Studi: Dampak Satelit Starlink terhadap Lapisan Ozon

Tanggal: 27 Jun 2024 20:03 wib.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Geophysical Research Letters mengungkapkan bahaya yang ditimbulkan oleh satelit seperti milik Starlink terhadap lapisan ozon Bumi. Lapisan ozon memiliki peranan vital dalam menyerap radiasi ultraviolet berbahaya dari Matahari, sehingga perlindungan planet Bumi terhadap radiasi tersebut terjamin.

Dalam studi tersebut, para peneliti menunjukkan bahwa satelit yang terbakar di atmosfer meninggalkan partikel aluminium oksida yang berpotensi merusak lapisan ozon. Hal ini menjadi perhatian serius karena kehancuran satu satelit dengan berat 250 kg dapat menghasilkan sekitar 30 kg partikel aluminium oksida yang bisa beredar selama beberapa dekade di atmosfer bumi. Lebih lanjut, studi ini menemukan bahwa jumlah aluminium oksida yang ditinggalkan saat satelit terbakar di atmosfer Bumi telah meningkat jumlahnya delapan kali lipat antara tahun 2016 hingga tahun 2022.

Peneliti menyebutkan bahwa selama beberapa tahun terakhir, jumlah satelit di orbit rendah Bumi telah meningkat secara signifikan, terutama karena adanya kebutuhan akan layanan internet global yang semakin meningkat. Saat ini, terdapat 8.100 objek di orbit rendah Bumi, di mana sekitar 6.000 di antaranya merupakan satelit Starlink. Bahkan, pemilik Starlink, yaitu SpaceX, telah meraih izin untuk meluncurkan 12.000 satelit tambahan, dan berencana untuk meluncurkan hingga 42.000 satelit.

Tidak hanya SpaceX, perusahaan teknologi lain seperti Amazon dan perusahaan teknologi di seluruh dunia juga berencana untuk meluncurkan konstelasi satelit dalam jumlah yang besar, mulai dari 3.000 hingga 13.000 satelit. Para peneliti memperkirakan bahwa jumlah partikel alumunium oksida dapat meningkat lebih dari 20 kali lipat di beberapa tahun yang akan datang, akibat semakin banyaknya konstelasi mega satelit yang masuk kembali ke Bumi.

Dampak dari meningkatnya partikel alumunium oksida ini juga diperhitungkan, karena tingkat kadar alumunium oksida yang terdapat pada mesosfer Bumi, yang berada di bagian atas stratosfer tempat lapisan ozon berada, diprediksi akan mengalami kelebihan hingga 640 persen. Para peneliti menyampaikan kekhawatiran bahwa partikel-partikel kecil ini dapat terus menetap di atmosfer tanpa diketahui hingga tingkat konsentrasi ozon mulai menurun.

Studi ini menegaskan bahwa dengan meningkatnya tingkat reentry satelit ke Bumi, sangat penting untuk lebih mendalami masalah yang disoroti dalam penelitian ini. Peneliti juga menekankan urgensi untuk mengeksplorasi lebih lanjut dampak-dampak yang ditimbulkan oleh peningkatan jumlah satelit di orbit rendah Bumi, terutama terkait potensi kerusakan pada lapisan ozon.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved