Sumber foto: Google

Siswa Meninggal Karena Dihukum Squat Jump, FSGI Sarankan Guru Diberi Pelatihan Emosi

Tanggal: 3 Okt 2024 16:17 wib.
Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti, mendorong adanya pelatihan bagi guru untuk mengontrol emosi saat menghadapi perilaku siswa, diungkapkan Retno terkait adanya guru yang menghukum siswanya dengan squat jump.

Kasus tragis kembali mengguncang dunia pendidikan di Indonesia. Seorang siswa di Kota Bandung, Jawa Barat, meninggal dunia setelah diduga mengalami kelelahan akibat dihukum squat jump oleh gurunya. Kejadian ini menimbulkan reaksi keras dari masyarakat, terutama dari Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) yang menyerukan perlunya perhatian serius terhadap kesejahteraan siswa dalam lingkungan pendidikan.

Ketua Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti, menegaskan bahwa kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak terkait pentingnya penanganan emosi bagi para pendidik. "Guru tidak boleh lagi menggunakan metode hukuman fisik atau mental yang dapat membahayakan siswa. Perilaku guru haruslah menjadi contoh yang baik bagi siswa dalam menyelesaikan konflik," ujar Retno.

FSGI mendorong agar pemerintah dan lembaga terkait memberikan pelatihan emosi bagi para guru, sehingga mereka dapat mengelola stres dan emosi saat menghadapi situasi sulit dengan siswa. Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya kekerasan verbal maupun fisik dalam proses pendidikan. Hal itu diungkapkan Retno terkait adanya guru yang menghukum siswanya dengan squat jump 100 kali dan melempar kayu berpaku yang mengakibatkan korban jiwa, peserta didik meninggal dunia.

Tidak hanya itu, FSGI juga menyoroti pentingnya pembinaan sikap empati dan pengertian terhadap siswa sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa di masa mendatang. "Kemampuan mengelola emosi dan merespon sesuatu tanpa memperburuk situasi adalah hal yang sangat penting bagi para pendidik. Guru harus dilengkapi dengan keterampilan ini untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua siswa," tambah Retno.

Selain menuntut pelatihan emosi bagi guru, FSGI juga menyampaikan pentingnya pendekatan komprehensif dalam menangani masalah perilaku siswa. Diperlukan strategi pendekatan yang bersifat preventif, untuk mencegah terjadinya konflik atau perilaku menyimpang sejak dini, serta intervensi yang tepat saat kasus-kasus perilaku mengganggu terjadi.

FSGI berharap agar kasus ini dapat menjadi momentum bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan para pendidik untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap kebijakan dan praktik pendidikan yang telah berjalan. Terbukanya ruang dialog yang luas antara semua pihak terkait diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dalam mencegah terulangnya kasus-kasus serupa.

Peristiwa tragis ini seharusnya memberikan pelajaran bagi semua pihak bahwa pendidikan bukan hanya soal akademis, tetapi juga pembentukan karakter dan kesejahteraan siswa. Semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, guru, dan orang tua, memiliki tanggung jawab yang sama dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, mendukung, dan memperhatikan aspek kesejahteraan siswa. Oleh karena itu, perubahan nyata dalam pendekatan pendidikan dan pembinaan guru perlu segera dilakukan.

Kasus tragis siswa yang meninggal karena dihukum squat jump seharusnya menjadi pemicu bagi semua pihak terkait untuk bersama-sama mengupayakan perubahan positif dalam dunia pendidikan. Kesejahteraan siswa harus menjadi prioritas utama, bersama dengan pembinaan sikap empati dan pengelolaan emosi bagi para pendidik.

Dengan begitu, kita dapat mencegah terjadinya kasus-kasus menyedihkan seperti ini di masa depan. Semua pihak perlu bersinergi dan bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, sehat, dan mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa.

Kasus ini menjadi momentum bagi kita semua, tanpa terkecuali, untuk melakukan perubahan nyata demi masa depan pendidikan yang lebih baik. Semoga kasus ini tidak hanya menjadi sebuah sorotan sesaat, tetapi juga menjadi titik tolak bagi perbaikan sistim pendidikan di Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved