Sekolah Pantai Indonesia Ciptakan Pelajar Cinta Laut
Tanggal: 24 Nov 2017 06:11 wib.
Tampang.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuat kegiatan Sekolah Pantai Indonesia 2017. Lewat program tersebut KKP ingin menciptakan pelajar Indonesia peduli terhadap laut. Sejak awal November 2017, sekolah pantai sudah menyasar empat sekolah. Pada 20 November lalu menggembleng ratusan pelajar dari SMA Mitra Maritim, dan SMK Hasanudin Indramayu. Sementara Rabu (22/11) melibatkan 100 SMKN 61 Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta. Lalu pada Kamis (23/11) mengedukasi 380 Siswanto SMPN 3 Pangandaran yang merupakan sekolah almamater Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
”Langkah ini merupakan upaya Indonesia dalam menumbuhkan wawasan tentang pesisir dan laut sehingga sejak usia muda. Kita bisa mencintai dan merawat laut, karena menjaga laut sama dengan menjaga nusantara,” kata Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP, Brahmantya Satyamurti Poerwadi, lewat pesan singkatnya, Kamis (23/11).
Sekolah lantai juga sebagai ajang kampanye program Gerakan Cinta Laut (Gita Laut) yang digagas KKPl. Dr. Henda Yusran Siry, Kasubdit Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim, Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, KKP. ”Kegiatan SPI menerapkan prinsip dari, oleh dan untuk siswa melalui konsep 4A (Amati, Analisa, Ajarkan, Aksi),” katanya.
Lebih lanjut dia menjabarkan sekolah pantai sebenarnya telah digagas sejak tahun 2013 dan diimplementasikan di 26 provinsi. Di tiga lokasi yang sudah sukses menggelar sekolah pantai dilakukan dua bulan sebelum kegiatan aksi. Aksi yang dilakukan di setiap Lokasi pun berbeda beda. Mulai dari pungut sampah sampai tanam mangrove dan transplantasi karang sebagai upaya rehabilitasi terumbu karang lewat pencangkokan atau pemotongan karang hidup. Selanjutnya ditanam di area yang rusak atau lahan kosong.
Kepala Bidang Kelautan DKPKP DKI Jakarta, Sri Wahyuni menjelaskan, manfaat metode transplantasi karang yang mempercepat regenerasi terumbu karang sehingga mampu memulihkan kembali ekosistem terumbu karang. Metode yang digunakan pada transplantasi itu adalah metode rak yang membentuk huruf SPI DKI. ”Setiap rak diisi lima puluh bibit karang yang direkatkan dengan substrat semen,” kata Sri.
Karang juga sebagai sumber ekonomi, ekosistem terumbu karang menghasilkan ikan karang, udang, teripang, dan kerang mutiara serta memberi tempat hidup yang nyaman bagi organisme bawah laut lain. Adanya degradasi lingkungan telah berdampak pada keanekaragaman hayati laut. ”Dalam rangka menumbuhkan rasa cinta sejak usia dini terhadap ekosistem laut, kami mengajak pelajar untuk memulihkan ekosistem terumbu karang melalui transplantasi karang,” ujar Cinde, tenaga pendamping Sekolah Pantai Indonesia di Jakarta.
Pada kesempatan lain Kepala Sekolah SMKN 61 Pulau Tidung Bakri Akkas mengatakan lewat komitmen diharapkan ekosistem terumbu karang yang mempunyai punya peran penting, baik dari segi estetika, ekologi, maupun ekonomi, bisa pulih kembali. ”Peran Anak Anak SMA ini sangat penting dalam menjaga laut. Mereka yang menjadi Garda terdepan. Kami berharap program ini tidak terputus bisa berkesinambungan,” kata Kepala Sekolah SMKN 61 Pulau Tidung Bakri Akkas.
Dia mengatakan ke depan SMKN 61 ditargetkan menjadi sekolah rujukan dalam mencetak generasi yang siap pakai di bidang kelautan perikanan dan pariwisata. ”Sesuai dengan potensi alam di Pulau Seribu ini, kami berkomitmen menciptakan Sumber daya manusia yang handal dibidangnya,” tambah pria yang baru menjadi kepala sekola di SMKN 61 per Januari 2017.