Satu Hari Bisa Berubah Jadi 25 Jam, Peneliti Ungkap Penyebabnya
Tanggal: 7 Okt 2024 05:19 wib.
Seiring dengan berjalannya waktu, perjalanan Bumi dalam satu hari yang dikenal sebagai periode rotasi, tidaklah selalu konsisten. Menurut penelitian yang baru-baru ini dilakukan, durasi waktu satu hari ini sebenarnya bisa berubah dari 24 jam menjadi 25 jam. Terlepas dari kemungkinan ini terdengar kurang masuk akal, para peneliti telah menemukan bukti bahwa ini bukanlah sesuatu yang tidak mungkin.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, para ilmuwan dari University of Wisconsin-Madison menemukan bahwa selama miliaran tahun terakhir, durasi satu hari telah mengalami perubahan yang signifikan. Pada masa lalu, tepatnya sekitar 1,4 miliar tahun yang lalu, satu hari hanya terdiri dari 18 jam saja. Analisis ini membuka mata kita akan perubahan yang mengagumkan dalam perjalanan waktu ini.
Hasil penelitian tersebut menyoroti bahwa perubahan durasi rotasi ini sebagian besar disebabkan oleh posisi Bulan yang semakin menjauh dari Bumi. Profesor Stephen Meyers dari University of Wisconsin-Madison menjelaskan, "Saat Bulan menjauh, Bumi berputar melambat seperti peselancar es. Sekitar 1,5 miliar tahun lalu, jarak Bulan cukup dekat dengan interaksi gravitasi Bumi yang bisa menghancurkannya." Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jarak Bulan dari Bumi mempengaruhi kecepatan rotasi Bumi itu sendiri.
Melalui alat TimeOptMCMC yang dikembangkan oleh Meyers dan rekan kerjanya, para peneliti dapat menentukan bahwa Bulan terus menjauh dari Bumi dengan kecepatan sekitar 3,82 centimeter per tahun. Dengan data ini, diperkirakan bahwa dalam rentang waktu 200 juta tahun ke depan, durasi satu hari bisa meluas menjadi 25 jam.
Menariknya, ditemukan bahwa perubahan durasi rotasi ini merupakan bagian dari apa yang disebut sebagai siklus Milankovitch. Siklus ini berkaitan dengan penentuan distribusi sinar Matahari di Bumi dan ritme perubahan iklimnya. Penelitian yang serupa telah dilakukan oleh ilmuwan Rusia, Jacques Laskar, pada tahun 1989 yang berkaitan dengan kekacauan dalam tata surya.
Mencermati temuan-temuan ini, dapat disimpulkan bahwa posisi Bulan yang menjauh dari Bumi memiliki dampak yang signifikan pada durasi rotasi Bumi. Kajian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana perubahan posisi astronomis dapat memengaruhi kehidupan di planet ini.
Penemuan ini telah memberikan pandangan baru tentang perjalanan waktu dan dinamika sistem tata surya kita. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan durasi rotasi Bumi, kita dapat mengapresiasi kompleksitas dari interaksi antara planet dan benda langit lainnya di tata surya kita. Sementara perubahan tersebut mungkin tidak memengaruhi kita secara langsung pada zaman kita, pemahaman ini tetap memberikan wawasan yang berharga tentang sejarah dan masa depanBumi.