Santri Al Masoem Dilarang "Ngaliwet"
Tanggal: 7 Jun 2017 15:44 wib.
Oleh: Asep Sujana
Ngaliwet (menanak nasi dengan alat Kastrol)sangat melekat dengan kehidupan Santri pada sebuah Pesantren, budaya pesantren seperti itu sampai melahirkan sebuah idiom yang bernada "Joke" bahwa lulusan pesantren adalah alumnus dari sebuah lembaga pendidikan yang mempelajari Ilmu Kastrologi.
Kebiasaan seperti itu tidak terjadi pada Pesantren Siswa Al Masoem (PSAM), Pesaantren yang santrinya berasal dari siswa SMP dan SMA Al Masoem melarang para santrinya untuk ngaliwet dan mencuci pakaian, pihak Pesantren telah menyiapkan Catering dan Laundry untuk makan sehari-hari dan nyuci pakaian mereka.
Misi pesantren siswa Al Masoem ini adalah menyiapkan generasi Islamai yang berakhlaq baik dan berintelektual tinggi, sehingga mereka dituntut konsentrasi penuh belajar dengan target yang mengarah pada pencapaian misi tersebut.
Hal lain yang menjadi program khusus pesantren antara lain adalah pembinaan hapalan (tahfidz) Al Quran, seperti yang dilakukan saat bulan ramadhan ini, para santri sebagian mengikuti karantina tahfidz dengan target hapal Al Quran 3 juz selama 2 (dua) minggu.
Pesantren Al Masoem terletak di Km 22 Cileunyi-Cipacing, Kabupaten Bandung, informasi lebih lanjut ada di www.almasoem.sch.id