Sumber foto: iStock

RI Dikepret Belanda, India & China Jadi Raja Ekspor Jamu Herbal Dunia

Tanggal: 27 Jun 2024 15:52 wib.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melaporkan bahwa Indonesia masih tertinggal dari India, China, dan Belanda dalam hal ekspor komoditas jamu herbal dan fitofarmaka di pasar global. Padahal, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia setelah Brasil.

Menurut Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Budiono Subambang, "Indonesia ini memiliki biodiversity terbesar kedua di dunia setelah Brasil. Kemudian disusul Indonesia, ketiga Kolombia, keempat China, kelima Peru, dan bahkan India itu ke-10 ya. Kenapa kami memberikan catatan India ke-10? karena di sini ironisnya, pengekspor jamu herbal dan fitofarmaka rangking pertama itu India, kedua China, kemudian disusul Belanda."

Penelitian di bidang fitofarmaka menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi produsen utama produk farmasi berdasarkan sumber daya alam yang melimpah. Namun, pemanfaatan kekayaan alam tersebut masih belum optimal, demikian disampaikan oleh Budiono. Bukan hanya dapat meningkatkan perekonomian dengan meningkatkan ekspor, tetapi juga dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kemandirian negara dalam penyediaan obat-obatan.

Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Budiono menekankan bahwa fitofarmaka bukan hanya jamu tradisional, tetapi akan menjadi obat resmi yang dapat diresepkan oleh dokter, seperti yang sudah dilakukan di negara lain seperti Jepang.

Untuk mencapai hal ini, diperlukan regulasi yang jelas serta riset yang terintegrasi. Investasi dalam riset secara komprehensif akan menjadi kunci dalam memajukan industri fitofarmaka di Indonesia. Dalam rangka mencapai hal ini, Kemenko PMK telah membentuk satuan tugas percepatan pengembangan dan pemanfaatan fitofarmaka.

Diperlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, lembaga, dan para pemangku kepentingan dalam menciptakan kesuksesan industri fitofarmaka. Selain itu, dukungan dana dan fasilitas juga merupakan hal yang krusial dalam menghasilkan produk-produk fitofarmaka yang berkualitas. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam pasar global dalam bidang produksi dan ekspor produk fitofarmaka.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved