Sumber foto: Canva

Rabies Bisa Sangat Berbahaya

Tanggal: 14 Jul 2025 17:16 wib.
Mendengar kata rabies saja sudah bikin merinding. Penyakit ini, yang sering dikenal juga dengan "anjing gila", bukan cuma mitos atau cerita seram, tapi ancaman nyata yang bisa berujung fatal. Rabies ini menyerang otak dan sistem saraf, dan kalau sudah menunjukkan gejala, hampir pasti tidak ada harapan lagi. Ini bukan penyakit yang bisa disepelekan, karena dampaknya bisa luar biasa mengerikan bagi yang terinfeksi dan keluarga di sekitarnya.

Virus Rabies Menyerang Otak dan Saraf

Rabies disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus. Begitu virus ini masuk ke tubuh, biasanya melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, dia akan bergerak menuju otak dan sistem saraf pusat. Proses ini bisa memakan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, tergantung lokasi gigitan dan seberapa dekat dengan otak. Misalnya, gigitan di wajah atau leher bisa membuat virus lebih cepat mencapai otak ketimbang gigitan di kaki.

Begitu virus mencapai otak, ia akan mulai merusak sel-sel saraf dan menyebabkan peradangan yang parah. Inilah yang memicu munculnya gejala-gejala mengerikan. Sayangnya, begitu gejala klinis rabies muncul, tidak ada pengobatan yang efektif. Ini yang membuat rabies jadi penyakit yang sangat menakutkan dan fatal. Tingkat kematiannya hampir 100 persen.

Gejala yang Menakutkan dan Progresif

Gejala rabies pada manusia itu bervariasi dan bisa sangat menipu di awal. Pada tahap awal, mungkin cuma mirip flu biasa: demam, sakit kepala, kelelahan, dan rasa tidak nyaman di sekitar area gigitan. Tapi, dalam beberapa hari, gejala akan berubah drastis dan mengerikan.

Ada dua bentuk utama rabies yang bisa terjadi:

Rabies Agresif (Furious Rabies): Ini yang paling sering kita dengar. Penderitanya bisa menunjukkan perilaku agresif, gelisah, halusinasi, dan bahkan fobia air (hydrophobia) atau fobia udara (aerophobia). Fobia air ini muncul karena kejang otot tenggorokan saat mencoba minum, membuat mereka takut pada air. Produksi air liur juga meningkat dan sulit ditelan, menyebabkan busa di mulut.

Rabies Paralitis (Paralytic Rabies): Bentuk ini tidak seagresif furious rabies, tapi tetap mematikan. Gejalanya lebih ke arah kelumpuhan otot yang progresif, mulai dari area gigitan lalu menyebar ke seluruh tubuh. Penderita bisa mengalami kelumpuhan anggota gerak dan akhirnya kesulitan bernapas karena kelumpuhan otot pernapasan.

Kedua bentuk ini sama-sama berakhir dengan koma dan kematian, biasanya dalam waktu beberapa hari setelah gejala parah muncul. Prosesnya sangat menyiksa, baik bagi penderita maupun bagi orang yang menyaksikan.

Hewan Pembawa Rabies: Bukan Hanya Anjing

Meski sering diasosiasikan dengan anjing, virus rabies bisa dibawa oleh berbagai jenis hewan berdarah panas, terutama mamalia. Anjing memang penyebab kasus rabies terbanyak pada manusia di sebagian besar dunia. Namun, kucing, kera, rakun, kelelawar, rubah, dan serigala juga bisa menjadi vektor. Di beberapa negara, kelelawar bahkan menjadi penyebab utama penularan rabies pada manusia. Penting untuk diketahui bahwa hewan yang terinfeksi tidak selalu terlihat "gila"; mereka bisa saja menunjukkan perubahan perilaku halus atau bahkan tidak ada gejala yang jelas di awal.

Pencegahan adalah Kunci Mutlak

Karena fatalitasnya yang tinggi, pencegahan adalah satu-satunya cara efektif untuk menghadapi rabies. Vaksinasi hewan peliharaan, terutama anjing dan kucing, adalah langkah pertama dan terpenting. Ini menciptakan kekebalan di populasi hewan, yang kemudian melindungi manusia. Program vaksinasi massal hewan yang berkelanjutan sangat vital untuk memutus rantai penularan.

Selain itu, jika seseorang tergigit atau tercakar oleh hewan yang dicurigai rabies, tindakan cepat sangat menentukan. Segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama minimal 15 menit. Setelah itu, segera cari pertolongan medis untuk mendapatkan Penanganan Pasca Pajanan (PEP - Post-Exposure Prophylaxis) berupa suntikan Human Rabies Immune Globulin (HRIG) dan serangkaian vaksin anti-rabies. Semakin cepat penanganan diberikan setelah paparan, semakin besar peluang seseorang untuk selamat. Keterlambatan bisa berakibat fatal.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved