Pusing…..! Adik Kakak Bertengkar Terus.
Tanggal: 15 Okt 2017 19:53 wib.
Tampag.com- Kedekatan dan keakraban anak dengan saudaranya bisa terjalin dengan bantuan orang tua. Kadang tejadi Pertengkaran, perdebatan, atau konflik antara adik dan kakak memang hal yang normal terjadi. Tapi kalau adik dan kakak terus bertengkar, wah bakal bikin rumah jadi berisik terus dan pastinya bisa jadi berdampak negatif untuk tumbuh kembangnya. Sebagai orang tua, kita juga perlu turun tangan untuk membuat adik dan kakak bisa akrab dan gampang akur.
Ada sejumlah hal yang sebenarnya sederhana tapi bisa sangat efektif untuk membuat adik dan kakak nggak gampang bertengkar. Berikut tips-tips yang bisa Moms coba yes.
Jangan Membanding-Bandingkan Mereka
"Si kakak tuh lebih jago Matematikanya daripada kamu."
"Lihat tuh adikmu bisa rangking satu di kelas."
Moms, sebaiknya kita tak membanding-bandingkan anak apalagi yang terkait dengan prestasi atau kemampuannya di bidang sesuatu. Sikap membanding-bandingkan kita bisa membuat anak jadi iri satu sama lain. Bahkan bisa membuat si adik atau kakak jadi merasa tak disayangi.
Bantu Lerai Saat Anak Bertengkar
Si adik dan kakak bertengkar sampai pukul-pukulan atau melukai tubuh? Kita perlu melerainya. Ungkapkan kenapa pertengkaran itu harus dihentikan. Lalu beri hukuman sesuai dengan kesalahan yang dibuat. Dan buat mereka saling memaafkan satu sama lain serta berjanji tak akan mengulangi kesalahan yang sama. Sebelum menyuruh anak untuk saling memberi dan meminta maaf, upayakan agar emosi mereka sama-sama sudah teredam.
Beri Peringatan dari Awal
Misalnya, kita sudah paham kalau si kakak dan adik pasti ribut kalau sudah berurusan dengan main air di halaman rumah. Dari sini, kita bisa mewanti-wanti atau memberi peringatan dari awal agar tidak bertengkar. Sampaikan juga apa konsekuensinya jika mereka masih bertengkar sekalipun sudah diperingatkan.
Ajak Anak Ikut Melakukan Kegiatan Sosial
Salah satu cara untuk membangun empati dan kemampuan sosial anak adalah dengan mengajaknya ikut melakukan kegiatan sosial. Contoh sederhananya adalah mengajak anak membantu mengumpulkan baju-baju lama yang masih layak pakai untuk disumbangkan ke orang yang membutuhkan. Melakukan kegiatan ini bersama-sama, anak bisa memiliki empati dan kepekaan sosial yang lebih baik.
Yang terpenting kita sebagai orang tua juga jangan sampai gampang tersulut emosi. Pahami juga karakter dan temperamen anak untuk bisa memberi mediasi yang tepat.
Moms sebenarnya gampang-gampang susah memang menjaga anak namun disitulah seni nya dan kedekatan kita terjalin.
Capek iya……, sedih iya…., tapi rasa senang rumah ramai anak masih bisa menerima perintah orang tua itu suatu kenikmatan tersendiri yang nanti kelak kita sudah mulai berusia lanjut akan kehilangan semua itu , karena mereka telah beranjak dewasa bersama pasangannya.
Soo, selamat mencoba dan tetap sayangi mereka.