Sumber foto: google

Polisi Tindak Tegas Demo Hardiknas di Makassar, 22 Mahasiswa Diamankan

Tanggal: 4 Mei 2024 16:34 wib.
Polisi melakukan pembubaran terhadap aksi unjuk rasa mahasiswa dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin dan Universitas Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan. Polisi berhasil menangkap puluhan mahasiswa di dua lokasi tersebut.

Aksi Hardiknas yang dilangsungkan di sepanjang Jalan Sultan Alauddin, yang merupakan jalur Trans Sulawesi menghubungkan Makassar dengan Kabupaten Gowa, berakhir dengan penutupan jalan oleh massa aksi yang membakar ban bekas. Akibatnya, arus lalu lintas terhenti.

"Ada dua titik pertama di Alauddin, kedua di depan Unismuh tadi sudah diperingatkan agar tertib tapi ternyata tidak mengindahkan malah tetap menutup jalan penuh, bakar ban, dan melempar batu inilah kami melakukan penertiban," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib, Kamis (2/5).

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib, menegaskan bahwa penertiban dilakukan setelah massa aksi tidak mengindahkan peringatan dari pihak kepolisian untuk membubarkan diri. Mereka tetap menutup jalan, membakar ban, dan bahkan melemparkan batu.

Dari tindakan tersebut, puluhan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa untuk memperingati Hardiknas di Makassar berhasil ditangkap oleh polisi. "Ada beberapa yang kita amankan dari Unismuh, ada 22, dan dari Alauddin sementara masih kita datakan," ungkap Ngajib.

Sementara itu, mahasiswa yang terlibat dalam aksi sudah membubarkan diri. Saat petugas melakukan pengecekan di dalam kampus Unismuh Makassar, mereka menemukan barang bukti berupa senjata tajam jenis badik dan narkotika.

"Tindak lanjut kita akan melakukan pemeriksaan. Jika memenuhi unsur tindak pidana, kita akan melakukan tindakan tegas. Kita juga akan melakukan tes urine untuk semua yang diamankan," tambahnya.

Ngajib memastikan bahwa situasi Kota Makassar setelah pembubaran aksi unjuk rasa mahasiswa yang memperingati Hardiknas berjalan aman dan kondusif. "Semua aman dan kondusif. Tindakan ini sudah melanggar dan meresahkan warga lainnya. Aksi lain sudah tidak ada," tegasnya.

Dalam kasus ini, tindakan tegas polisi terhadap aksi unjuk rasa mahasiswa yang berujung pada penangkapan beberapa mahasiswa serta penemuan senjata tajam dan narkotika menunjukkan pentingnya penegakan hukum dan keamanan dalam mewujudkan ketertiban dan kedamaian di masyarakat. Dalam konteks peringatan Hardiknas yang seharusnya menjadi momen positif untuk menyuarakan pentingnya pendidikan, aksi yang melanggar hukum menjadi kontraproduktif dan merugikan. 

Hal ini juga menunjukkan pentingnya peran pihak berwenang dalam menjaga ketertiban dan keamanan di ruang publik, untuk mencegah gangguan terhadap masyarakat dan mencegah terjadinya aksi-aksi yang dapat memicu ketegangan dan ketidakamanan di tengah-tengah masyarakat.

Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Makassar, kepolisian perlu melakukan langkah-langkah preventif agar aksi-aksi tidak teratur dan melanggar aturan tidak terjadi. Selain itu, perlu adanya edukasi tentang pentingnya ekspresi pendapat yang tertib dan sopan, sesuai dengan koridor hukum yang berlaku.

Kasus ini juga memberikan penekanan pada pentingnya kerjasama antara pihak kampus, masyarakat, dan pihak berwenang dalam menjaga ketertiban di ruang publik. Dengan kerjasama yang baik, berbagai potensi konflik dapat diminimalisir, dan setiap pihak dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan damai.

Dalam rangka memberikan solusi jangka panjang terhadap aksi-aksi yang melanggar hukum dan menganggu ketertiban umum, diperlukan pula langkah-langkah preventif dan rehabilitasi bagi mereka yang terlibat dalam aksi-aksi tersebut. Selain hukuman yang tegas, pendekatan edukatif dan rehabilitatif juga penting untuk mencegah terulangnya tindakan yang merugikan masyarakat.

Demikianlah penekanan pentingnya penegakan hukum dan keamanan dalam menjaga ketertiban di ruang publik, serta kerjasama antara pihak-pihak terkait dalam mewujudkan lingkungan yang aman dan damai. Semoga kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan demi kesejahteraan bersama. Peringatan Hardiknas yang seharusnya menjadi momen positif untuk menyuarakan pentingnya pendidikan, perlu disampaikan dengan cara-cara yang tertib, damai, dan sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved