Sumber foto: Google

Peserta UTBK 2025 Keluhkan Soal Literasi Bahasa Indonesia, Kemdiktisaintek Buka Suara

Tanggal: 7 Mei 2025 19:55 wib.
Tampang.com – Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025 kembali menjadi sorotan, kali ini karena keluhan sejumlah peserta terhadap subtes Literasi dalam Bahasa Indonesia (LBI). Banyak peserta merasa soal yang diberikan tidak sesuai dengan konteks literasi yang seharusnya menguji pemahaman terhadap teks berbahasa Indonesia.

Soal LBI Dinilai Menyimpang, Ada Unsur Kimia dan Teori Fisika

Keluhan peserta datang dari berbagai daerah, salah satunya Muhammad Hafidz (18), calon mahasiswa asal Yogyakarta yang mengikuti UTBK di Universitas Gadjah Mada (UGM). Hafidz mengaku menemukan soal yang membahas unsur kimia dalam susu sapi hingga teori fisika likuidasi Newton dalam subtes yang seharusnya berfokus pada literasi bahasa.

“LBI ini bermasalah sepertinya. Ada soal yang menanyakan kandungan kimia susu, lalu ditanya rumusnya apa. Itu enggak nyambung sama apa yang selama ini saya pelajari untuk LBI,” ujar Hafidz, Minggu (27/4/2025).

Sementara itu, pengguna Instagram @muhammad_m***** juga mengeluhkan hal serupa. Ia mengaku harus menghitung elektron dalam suatu unsur tanpa disediakan rumus atau informasi pendukung.

Kemdiktisaintek: Soal Sudah Melalui Uji Validasi

Menanggapi polemik ini, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Togar Mangihut Simatupang, menyatakan bahwa seluruh soal UTBK telah melewati proses pengujian ketat. Menurutnya, soal literasi dirancang untuk menguji kemampuan analitis peserta, bukan sekadar pemahaman umum.

“Soal-soal sudah melalui tahapan pengujian yang berulang, dengan menekankan literasi yang bersifat analitis, bukan awam,” ujar Togar saat dikonfirmasi, Rabu (7/5/2025).

Namun, Togar memastikan bahwa semua masukan dari peserta akan menjadi pertimbangan dalam penyusunan soal di masa mendatang. “Komentar-komentar peserta adalah masukan yang penting bagi kami dan panitia SNPMB,” tambahnya.

Literasi Bukan Hanya Tentang Bahasa, tapi Juga Konteks Ilmiah

Kemdiktisaintek menjelaskan bahwa Tes Literasi Bahasa Indonesia dalam UTBK tidak hanya menguji tata bahasa atau pemahaman teks naratif, melainkan juga pemahaman dalam konteks ilmiah dan sosial. Materi bisa berasal dari bidang ilmu pengetahuan alam, sosial, hingga teknologi, selama dikemas dalam bentuk teks bacaan.

Tujuan dari literasi membaca adalah untuk mengukur kemampuan peserta dalam memahami, mengevaluasi, dan berinteraksi secara aktif dengan teks. Artinya, meskipun teks bersifat ilmiah, peserta tetap dituntut menggunakan kemampuan bahasa untuk menguraikan informasi dan mengambil kesimpulan.

Tes LBI: 30 Soal, 42,5 Menit, dan Tantangan Analitis

Dalam UTBK SNBT 2025, subtes LBI terdiri atas 30 soal yang harus diselesaikan dalam waktu 42,5 menit. Peserta diuji dari sisi kompetensi kebahasaan dan strategi kognitif. Kompetensi ini mencakup penguasaan kosakata dan pemahaman makna dalam konteks bacaan ilmiah dan umum.

Strategi kognitif yang dimaksud adalah kemampuan menemukan konteks di balik teks, sehingga pemahaman peserta atas informasi menjadi lebih mendalam dan menyeluruh.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved