Pesawat Jatuh di Nepal: Sang Pilot Satu-satunya Korban Selamat
Tanggal: 26 Jul 2024 14:00 wib.
Pesawat Saurya Airlines mengalami kecelakaan di Bandara Kathmandu di Nepal pada Rabu (24/7/2024), di mana sang pilot menjadi satu-satunya korban selamat. Menteri Penerbangan Sipil, Badri Pandey, menyatakan bahwa pilot mungkin selamat karena kokpitnya tersangkut di sebuah kontainer. Pesawat kecil tersebut menabrak sebuah kontainer di tepi Bandara Internasional Tribhuvan, dan kokpitnya ditemukan tersangkut di dalamnya.
Kapten Manish Ratna Shakya berhasil diselamatkan dari kokpit dalam waktu lima menit setelah kecelakaan. Meskipun dia mengalami luka di kepala dan wajah, kondisinya stabil. Menurut juru bicara kepolisian Nepal, dan inspektur polisi senior Dambar Bishwakarma, pilot mengalami kesulitan bernapas ketika ditemukan. Setelah dievakuasi, dia langsung dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.
Pesawat CRJ 200 membawa 19 orang, sebagian besar awak dan staf teknis, tanpa adanya penumpang yang membayar. Pilotnya merupakan satu-satunya yang selamat dari kecelakaan tersebut. Berdasarkan informasi dari Reuters, pesawat sedang mengangkut teknisi ke Pokhara, di mana pesawat lain sedang menunggu perbaikan. Saat lepas landas, pesawat itu terbalik, menghantam tanah dengan ujung sayapnya dan terbakar sebelum jatuh ke jurang. Saksi mata menggambarkan bahwa pesawat berbelok ke kanan dan jatuh di sisi timur landasan pacu, sebelum akhirnya terbelah dan mendarat di tanah berlumpur.
Penyebab kecelakaan masih belum jelas. Namun, para ahli menduga bahwa kegagalan naik menjadi penyebab utama, yang dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti kegagalan mesin, penilaian berat yang tidak tepat, masalah teknis, atau kesalahan pilot. Menurut paman buyut dari kopilot yang tewas dalam kecelakaan, ia menyalahkan maskapai atas insiden tersebut. Namun, pihak maskapai, Saurya Airlines, dilaporkan mengalami kesulitan keuangan selama bertahun-tahun dan belum mampu memperbaharui armadanya.
Kondisi cuaca pada hari kejadian sebenarnya tidak ekstrem. Meskipun demikian, penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk menentukan penyebab pasti dari kecelakaan tersebut. Adanya spekulasi mengenai tekanan dari maskapai kepada pilot dan kurangnya pengawasan dari regulasi penerbangan juga menjadi perhatian dalam penyelidikan.
Penyelidikan lanjutan yang melibatkan berbagai pihak terkait akan sangat penting untuk memastikan keselamatan penerbangan di masa depan.
Pesawat Jatuh di Nepal: Sang Pilot Satu-satunya Korban Selamat
Pesawat Saurya Airlines mengalami kecelakaan di Bandara Kathmandu di Nepal pada Rabu (24/7/2024), di mana sang pilot menjadi satu-satunya korban selamat. Menteri Penerbangan Sipil, Badri Pandey, menyatakan bahwa pilot mungkin selamat karena kokpitnya tersangkut di sebuah kontainer. Pesawat kecil tersebut menabrak sebuah kontainer di tepi Bandara Internasional Tribhuvan, dan kokpitnya ditemukan tersangkut di dalamnya.
Kapten Manish Ratna Shakya berhasil diselamatkan dari kokpit dalam waktu lima menit setelah kecelakaan. Meskipun dia mengalami luka di kepala dan wajah, kondisinya stabil. Menurut juru bicara kepolisian Nepal, dan inspektur polisi senior Dambar Bishwakarma, pilot mengalami kesulitan bernapas ketika ditemukan. Setelah dievakuasi, dia langsung dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.
Pesawat CRJ 200 membawa 19 orang, sebagian besar awak dan staf teknis, tanpa adanya penumpang yang membayar. Pilotnya merupakan satu-satunya yang selamat dari kecelakaan tersebut. Berdasarkan informasi dari Reuters, pesawat sedang mengangkut teknisi ke Pokhara, di mana pesawat lain sedang menunggu perbaikan. Saat lepas landas, pesawat itu terbalik, menghantam tanah dengan ujung sayapnya dan terbakar sebelum jatuh ke jurang. Saksi mata menggambarkan bahwa pesawat berbelok ke kanan dan jatuh di sisi timur landasan pacu, sebelum akhirnya terbelah dan mendarat di tanah berlumpur.
Penyebab kecelakaan masih belum jelas. Namun, para ahli menduga bahwa kegagalan naik menjadi penyebab utama, yang dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti kegagalan mesin, penilaian berat yang tidak tepat, masalah teknis, atau kesalahan pilot. Menurut paman buyut dari kopilot yang tewas dalam kecelakaan, ia menyalahkan maskapai atas insiden tersebut. Namun, pihak maskapai, Saurya Airlines, dilaporkan mengalami kesulitan keuangan selama bertahun-tahun dan belum mampu memperbaharui armadanya.
Kondisi cuaca pada hari kejadian sebenarnya tidak ekstrem. Meskipun demikian, penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk menentukan penyebab pasti dari kecelakaan tersebut. Adanya spekulasi mengenai tekanan dari maskapai kepada pilot dan kurangnya pengawasan dari regulasi penerbangan juga menjadi perhatian dalam penyelidikan.