Penurunan Kecerdasan Dinosaurus dan Pelajaran untuk Evolusi Manusia di Era Teknologi
Tanggal: 9 Des 2024 19:52 wib.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh kelompok ilmuwan di China telah mengungkapkan keterkaitan antara evolusi dinosaurus dengan nasib manusia di masa depan. Melalui studi terbaru yang melibatkan peneliti dari Amerika Serikat, para ilmuwan telah melakukan pemindaian CAT pada fosil tengkorak dinosaurus untuk menghasilkan gambar dan menganalisis rongga otaknya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinosaurus mengalami penurunan kecerdasan seiring berjalannya waktu. China University of Geosciences, Institute of Vertebrate Palaeontology, Paleoanthropology, dan Nanjing Institute of Geology and Palaeontology bekerja sama dengan George Washington University dalam melakukan studi ini.
Para ilmuwan membandingkan evolusi dinosaurus dengan kemungkinan evolusi manusia di era teknologi. Mereka percaya bahwa manusia akan mengalami pola evolusi yang serupa dengan dinosaurus jika terlalu bergantung pada teknologi. Laporan yang dimuat dalam artikel South China Morning Post yang dikutip dari MSN pada Rabu (4/12/2024) turut menyebutkan hal ini.
Studi ini menemukan bahwa dalam periode 100 juta tahun, tubuh dinosaurus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pertumbuhan ini berkontribusi terhadap penurunan kecerdasan, pendengaran, dan penciuman pada makhluk purba tersebut.
Pada spesies dinosaurus Ceratopsia, indera penciuman diketahui lebih sensitif dibandingkan dengan spesies dinosaurus lain seperti Ceratopsida dan Protoceratops. Begitu juga dengan indera pendengaran, Ceraptosia memiliki frekuensi yang lebih tinggi daripada Ceratopsida dan Theropoda non-unggas.
Ceratopsia dikenal dengan tanduknya dan merupakan dinosaurus herbivora yang hidup pada periode Jurassic dan Cretaceous. Berjalan dengan dua kaki dan berukuran satu hingga dua meter, evolusi membuat Ceratopsia berubah menjadi berjalan dengan empat kaki dan memiliki panjang hingga sembilan meter di akhir periode Cretaceous, hampir 100 juta tahun setelah evolusi dimulai.
Han Fenglu, seorang peneliti, menyatakan bahwa dalam proses evolusi, Ceraptosia mengalami penambahan fitur pelindung untuk melawan dinosaurus karnivora dan predator lainnya. Seiring dengan bertambahnya ukuran, kemampuan untuk menjadi mangsa berkurang dan lingkungan menjadi lebih aman bagi mereka.
Ketergantungan pada teknologi juga menimbulkan dampak pada manusia. Han mencatat bahwa terlalu mengandalkan teknologi untuk menyelesaikan masalah sehari-hari bisa menurunkan fungsi otak dan indera manusia.
Saat ini, manusia semakin bergantung pada teknologi dengan popularitas mesin dan sistem kecerdasan buatan yang terus meningkat. Han mengingatkan bahwa manusia harus mempertahankan ketajaman dan ketangkasan indera serta kemampuan lainnya agar dapat bersaing seiring dengan evolusi yang terus berlanjut.
Sebagai makhluk yang memiliki kemampuan untuk berpikir dan menentukan pilihan, manusia diingatkan untuk tidak terlalu bergantung pada teknologi. Meskipun dinosaurus tidak memiliki kontrol terhadap evolusi mereka, manusia memiliki kemampuan untuk mengatur tindakan dan pilihan.
Dalam menghadapi teknologi, keseimbangan harus tetap dijaga. Manusia harus berhati-hati agar tidak terlalu bergantung pada teknologi sehingga melupakan untuk melatih kecerdasan alaminya. Kesadaran akan potensi dampak buruk ketergantungan pada teknologi perlu disadari agar manusia dapat terus beradaptasi dan berkembang sejalan dengan pola evolusi yang berlangsung.