Sumber foto: Canva

Pengaruh dan Manfaat Besar Ketika Anak Sering Digendong Ayahnya

Tanggal: 25 Agu 2025 23:06 wib.
Pengasuhan anak, peran ibu sering kali dianggap sebagai garda terdepan, terutama dalam hal sentuhan fisik seperti menggendong. Namun, semakin banyak penelitian dan pengamatan menunjukkan bahwa keterlibatan ayah dalam menggendong anak memiliki manfaat yang sangat besar, baik bagi perkembangan anak maupun ikatan antara ayah dan anak. Menggendong bukan hanya soal memindahkan anak dari satu tempat ke tempat lain, melainkan sebuah bentuk interaksi fisik dan emosional yang punya dampak signifikan, bahkan hingga anak dewasa.

Membangun Ikatan Emosional yang Kuat

Sentuhan fisik adalah salah satu bahasa cinta paling fundamental. Ketika ayah sering menggendong anaknya, hal itu menciptakan ikatan emosional yang kuat dan unik. Sentuhan kulit-ke-kulit, kehangatan tubuh, dan irama detak jantung ayah bisa memberikan rasa aman dan nyaman pada anak. Ini membangun fondasi kepercayaan yang mendalam sejak dini.

Bagi bayi, gendongan ayah memberikan perspektif baru tentang dunia. Suara ayah yang lebih berat, bau yang berbeda, dan cara menggendong yang mungkin lebih teguh atau energik, memberikan stimulus sensorik yang beragam. Semua ini berkontribusi pada perkembangan otak dan persepsi anak tentang lingkungan di sekitarnya. Ayah yang aktif menggendong menunjukkan bahwa mereka adalah sumber kenyamanan, perlindungan, dan kasih sayang, bukan sekadar figur otoritas.

Mendorong Perkembangan Motorik dan Kognitif

Menggendong bukan hanya aktivitas pasif. Ketika ayah menggendong anak, seringkali ada interaksi yang berbeda dengan saat ibu menggendong. Ayah mungkin mengayun, mengangkat, atau bahkan melakukan gerakan-gerakan ringan yang merangsang keseimbangan dan koordinasi anak. Gerakan-gerakan ini sangat penting untuk perkembangan motorik halus dan kasar anak.

Selain itu, cara ayah membawa anak bisa memberikan sudut pandang yang berbeda. Ayah mungkin menggendong anak dengan posisi yang memungkinkan anak melihat dunia dari ketinggian yang berbeda, yang merangsang rasa ingin tahu dan eksplorasi. Ini berkontribusi pada perkembangan kognitif anak, membantu mereka memahami ruang, jarak, dan objek di sekitar mereka dengan cara yang lebih kompleks. Keterlibatan ayah dalam menggendong juga seringkali disertai dengan interaksi verbal yang lebih aktif, seperti mengajak bicara atau menamai benda-benda yang dilihat, yang juga mendukung perkembangan bahasa anak.

Mengurangi Stres dan Meningkatkan Rasa Aman

Bayi dan anak kecil bisa merasakan ketegangan atau stres di lingkungan sekitar. Gendongan ayah bisa menjadi penangkal yang efektif untuk perasaan-perasaan ini. Sentuhan dan kehangatan dari ayah bisa membantu menenangkan sistem saraf anak, mengurangi kadar hormon stres seperti kortisol, dan melepaskan hormon oxytocin yang dikenal sebagai hormon cinta dan ikatan.

Anak yang sering digendong ayahnya cenderung merasa lebih aman dan percaya diri. Mereka belajar bahwa ada lebih dari satu sumber kenyamanan dan perlindungan dalam hidup mereka. Rasa aman ini penting untuk perkembangan psikologis yang sehat, membuat anak lebih berani menjelajah, mencoba hal baru, dan berinteraksi dengan orang lain. Mereka tumbuh dengan pemahaman bahwa dunia adalah tempat yang aman dan penuh dukungan.

Memperkaya Pengalaman Emosional Anak

Interaksi yang terjalin saat menggendong seringkali tidak hanya melibatkan kontak fisik. Ada pula komunikasi non-verbal yang kaya, seperti senyum, tatapan mata, dan ekspresi wajah. Anak yang sering digendong ayahnya akan terbiasa dengan ekspresi emosi yang berbeda dari ayah dan ibu, yang membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang emosi dan cara mengungkapkannya.

Ayah yang terlibat secara aktif dalam pengasuhan fisik juga cenderung lebih peka terhadap kebutuhan emosional anak. Mereka jadi lebih mudah membaca isyarat-isyarat dari anak, seperti saat anak merasa lapar, lelah, atau tidak nyaman. Kepekaan ini memperkuat hubungan dan membuat anak merasa bahwa kebutuhannya selalu diperhatikan dan dipenuhi.

Dampak Jangka Panjang pada Perkembangan Anak

Manfaat dari gendongan ayah tidak berhenti saat anak sudah bisa berjalan. Dampaknya bisa terus terasa hingga anak dewasa. Anak yang punya ikatan kuat dengan ayahnya sejak dini, yang dibangun salah satunya melalui sentuhan fisik seperti menggendong, cenderung tumbuh menjadi individu yang lebih stabil secara emosional, lebih percaya diri, dan punya hubungan sosial yang lebih baik.

Keterlibatan ayah yang tinggi dalam pengasuhan juga mendorong anak untuk memiliki pandangan yang lebih seimbang tentang peran gender. Mereka melihat bahwa kasih sayang, kelembutan, dan pengasuhan adalah tugas bersama, bukan hanya peran ibu. Ini membentuk anak-anak yang punya empati lebih besar dan pemahaman yang lebih inklusif tentang keluarga dan hubungan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved