Sumber foto: Google

Pendidikan Masih Belum Merata, Siswa Daerah Tertinggal Terus Tertinggal!

Tanggal: 17 Mei 2025 14:50 wib.
Tampang.com | Meskipun anggaran pendidikan nasional mencapai lebih dari 600 triliun rupiah per tahun, ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat terasa. Siswa di daerah tertinggal masih menghadapi minimnya guru berkualitas, fasilitas rusak, dan akses belajar yang terbatas.

Ketimpangan Sarana dan Prasarana yang Mencolok
Banyak sekolah di wilayah Indonesia Timur dan pelosok Sumatera masih kekurangan ruang kelas, toilet layak, hingga listrik dan internet. Di sisi lain, sekolah-sekolah unggulan di kota besar justru menikmati fasilitas canggih dan lingkungan belajar yang nyaman.

“Sekolah kami hanya punya dua kelas dan tidak ada laboratorium. Sering kali harus belajar bergantian,” kata Maria, siswi SMP di Nusa Tenggara Timur.

Kualitas Guru Tak Merata
Pemerataan guru masih menjadi persoalan utama. Banyak daerah terpencil kesulitan mendapatkan guru berkualitas. Bahkan, beberapa sekolah hanya memiliki satu guru untuk semua mata pelajaran.

“Distribusi guru masih sangat timpang. Daerah terpencil selalu jadi pilihan terakhir,” ujar Dr. Rachmawati, dosen pendidikan di Universitas Negeri Jakarta.

Program Pemerintah Tak Cukup Menjawab Kesenjangan
Program seperti Indonesia Mengajar dan Dana BOS belum mampu sepenuhnya mengatasi jurang kualitas. Banyak program hanya bersifat jangka pendek dan tidak menyentuh akar masalah.

“Pemerintah seringkali fokus pada jumlah, bukan kualitas. Padahal, tantangannya jauh lebih kompleks,” lanjut Rachmawati.

Solusi: Investasi Berbasis Kebutuhan dan Perluasan Akses Digital
Pemerintah perlu mengubah pendekatan menjadi berbasis kebutuhan lokal, meningkatkan insentif guru untuk mengabdi di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), serta memperluas infrastruktur digital agar pembelajaran jarak jauh bisa menjadi solusi permanen.

“Selama pendekatannya sentralistik dan seragam, kesenjangan tak akan tertutup,” tegas Rachmawati.

Pendidikan Merata Bukan Sekadar Anggaran, Tapi Komitmen Nyata
Pendidikan seharusnya menjadi alat pemutus rantai kemiskinan, bukan penguat ketimpangan. Tanpa pemerataan yang serius, jutaan anak Indonesia akan terus tertinggal hanya karena mereka lahir di tempat yang salah.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved