Sumber foto: google

Pendidikan Keuangan Syariah: Pilar Utama untuk Memperkuat Ekonomi Islam

Tanggal: 25 Feb 2025 20:06 wib.
Pendidikan keuangan syariah memiliki peranan yang sangat penting dalam menguatkan sektor ekonomi Islam di Indonesia. Dengan meningkatnya pertumbuhan sektor keuangan syariah, yang juga mencakup pengelolaan dana haji, ada kebutuhan yang mendesak untuk mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip syariah dalam sistem finansial. Dalam upaya ini, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sangat aktif dalam menjalin kolaborasi dengan institusi pendidikan demi meningkatkan kualitas tenaga ahli di bidang ini. 

Pada acara International AppliedHE Xchange 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) di Bali pada tanggal 24 Februari 2025, anggota Dewan Pengawas BPKH, Mulyadi, menegaskan bahwa pendidikan keuangan syariah sangat penting untuk diutamakan. Beliau menyebutkan bahwa perkembangan yang pesat dalam sektor keuangan Islam membutuhkan tenaga kerja yang berkompeten dan terampil, terutama dalam mengelola dana yang berbasiskan syariah. “Setiap universitas di Indonesia harus mempersiapkan lulusannya dengan pemahaman yang kokoh tentang keuangan Islam, dengan fokus khusus pada pengelolaan dana haji,” ujar Mulyadi, dalam keterangan persnya pada tanggal 25 Februari 2025.

Berdasarkan data terbaru, dana kelolaan BPKH kini mencapai angka yang mengesankan, yaitu Rp 171 triliun, dengan tren pertumbuhan yang sangat positif. Dalam upaya untuk memastikan pengelolaan dana yang lebih baik dan optimal, BPKH tidak hanya menjaga kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi, tetapi juga melibatkan organisasi penelitian untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam bidang keuangan syariah. Salah satu inisiatif BPKH adalah menawarkan program magang bagi mahasiswa serta beasiswa yang dirancang untuk memperkuat keterampilan dan wawasan mereka di sektor ini. 

Wakil Rektor UNS, Fitria Rahmawati, memberikan tanggapan positif terhadap kerja sama ini dan menekankan bahwa dukungan untuk pendidikan keuangan syariah sangat diperlukan di era sekarang. “Program penelitian, magang, dan pemberian beasiswa sangat berarti bagi institusi kami untuk mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada dalam industri keuangan syariah,” terang Fitria.

Dalam konteks ini, Mulyadi menambahkan bahwa institusinya senantiasa berupaya mendorong berbagai inisiatif guna memperkuat ekosistem keuangan syariah di tanah air. Aspirasi BPKH adalah memastikan bahwa seluruh masyarakat yang mendaftar haji dapat merasa yakin bahwa dana mereka dikelola dengan aman, sesuai dengan hukum syariah, serta memberikan manfaat yang luas bagi umat. Berbagai program yang diterapkan oleh BPKH diharapkan akan mendorong perkembangan pendidikan keuangan syariah dan mencetak lebih banyak tenaga profesional yang tidak hanya dapat berkontribusi dalam sektor ini, tetapi juga membantu memperkuat dasar ekonomi Islam secara keseluruhan.

Tidak hanya BPKH, lembaga keuangan syariah lainnya juga memperhatikan pentingnya peningkatan literasi keuangan syariah di masyarakat. Melalui berbagai seminar, lokakarya, dan program edukasi, mereka berusaha untuk memperluas pemahaman masyarakat terkait prinsip-prinsip keuangan syariah. Ketika masyarakat memiliki pengetahuan yang lebih baik, mereka akan lebih bijaksana dalam mengelola keuangan mereka dan ikut berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi yang berbasis syariah.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menjadi salah satu pasar keuangan syariah terbesar di dunia, menjadikannya sebagai salah satu negara yang paling menjanjikan di bidang ini. Dengan dukungan pendidikan yang tepat, Indonesia tidak hanya dapat meningkatkan potensi ekonomi nasional, tetapi juga menjadikannya sebagai pemimpin dalam penciptaan ekonomi berbasis syariah yang berkelanjutan dan inklusif.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved