Sumber foto: Google

Pendidikan Digital Maju di Kota, Kenapa Daerah Terpencil Masih Tertinggal?

Tanggal: 8 Mei 2025 10:07 wib.
Tampang.com | Pendidikan digital semakin menjadi fokus utama pemerintah dalam membangun pendidikan yang inklusif dan merata. Namun, meskipun ada kemajuan di kota-kota besar, akses terhadap teknologi untuk pendidikan di daerah terpencil masih sangat terbatas. Apa yang menjadi penyebab kesenjangan ini?

Pendidikan Digital: Kemajuan di Kota Besar
Di kota-kota besar, teknologi sudah menjadi bagian integral dalam proses belajar mengajar. Sekolah-sekolah dengan akses internet cepat, perangkat komputer, dan pembelajaran berbasis aplikasi telah membantu siswa dan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, bagaimana dengan daerah yang jauh dari pusat kota?

Menurut laporan UNESCO 2024, hanya sekitar 25% sekolah di daerah terpencil yang memiliki akses internet yang stabil. Bahkan, lebih dari 40% siswa di daerah tersebut masih belajar dengan cara tradisional, menggunakan buku teks dan papan tulis.

Keterbatasan Infrastruktur di Daerah Terpencil
Di banyak daerah terpencil, infrastruktur teknologi masih menjadi kendala utama. Akses internet yang terbatas, kurangnya perangkat digital, serta rendahnya pemahaman masyarakat tentang manfaat teknologi untuk pendidikan membuat kesenjangan semakin lebar.

“Di tempat kami, internet jarang tersedia. Bahkan untuk mengakses e-learning, saya harus pergi ke warung internet yang jaraknya cukup jauh,” kata Rudi, seorang siswa di salah satu desa di Sulawesi Tengah.

Keterbatasan Anggaran dan Kebijakan yang Kurang Menyentuh
Meskipun pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk memajukan pendidikan digital, banyak daerah yang belum sepenuhnya merasakan manfaatnya. Dana yang dialokasikan sering kali tidak mencukupi untuk pembangunan infrastruktur, pelatihan guru, serta penyediaan perangkat yang memadai.

“Pemerintah harus lebih memperhatikan daerah-daerah tertinggal. Sebagai contoh, di sekolah kami, hanya ada satu komputer untuk seluruh kelas,” ujar Siti, guru di sebuah sekolah di Papua.

Edukasi Digital untuk Guru Juga Terbatas
Tidak hanya siswa, banyak guru di daerah terpencil yang juga belum terbiasa dengan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran. Pelatihan digital untuk guru pun sangat terbatas, sehingga mereka kesulitan dalam memanfaatkan teknologi secara maksimal.

“Di daerah saya, pelatihan untuk penggunaan teknologi sangat minim. Padahal, dengan adanya teknologi, kami bisa memberikan materi yang lebih interaktif dan menyenangkan,” ungkap Budi, guru di daerah Nusa Tenggara Timur.

Solusi untuk Menjembatani Kesenjangan
Untuk menjembatani kesenjangan akses pendidikan digital, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta. Pembangunan infrastruktur digital di daerah terpencil, pelatihan guru secara berkelanjutan, dan penyediaan perangkat yang terjangkau adalah langkah-langkah yang harus segera dilakukan.

Pengamat pendidikan, Dr. Arif Hidayat, mengatakan, “Pendidikan digital harus bisa menjangkau semua kalangan, tidak hanya di kota-kota besar. Program pemerintah yang fokus pada daerah terpencil harus diprioritaskan agar kesenjangan pendidikan dapat ditekan.”

Kesimpulan: Akses Teknologi yang Merata untuk Pendidikan Lebih Baik
Untuk mencapai pendidikan yang merata, tidak cukup hanya dengan memajukan pendidikan digital di kota besar. Akses terhadap teknologi pendidikan harus merata di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil, agar semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved