Pemerintah Genjot Kolaborasi Pendidikan dan Industri untuk Cetak Talenta AI Nasional
Tanggal: 30 Apr 2025 08:52 wib.
Tampang.com | Pemerintah terus memperkuat langkah strategis dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Melalui kerja sama lintas sektor antara dunia usaha, perguruan tinggi, dan lembaga riset, pemerintah menargetkan lahirnya talenta-talenta unggul yang mampu menjadi AI developer maupun AI preneur di masa depan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan bahwa membangun ekosistem AI tidak bisa hanya mengandalkan satu sektor. Kolaborasi menjadi kunci untuk mendorong kedaulatan teknologi nasional.
“Kami bahas bagaimana lembaga pendidikan tinggi, lembaga-lembaga riset, dan juga dunia bisnis korporasi bisa mengembangkan talenta-talenta unggul. Targetnya, mereka bisa menjadi AI developer dan AI preneur, agar kita mampu membangun kedaulatan AI ke depan,” ujar Pratikno dalam keterangan pers di kantornya, Selasa (29/4/2025).
AI Masuk Kurikulum, Guru Siap-Siap Dapat Pelatihan
Langkah ini sejalan dengan strategi digitalisasi pendidikan nasional. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mukti, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memulai berbagai diskusi dan kerja sama dengan mitra strategis, baik dari sektor swasta maupun lembaga internasional.
“Sekarang kami sedang membuka kolaborasi, dan bahkan sudah ada mitra yang menawarkan 1.000 beasiswa bagi mahasiswa S1. Di sisi lain, kami juga mulai memberikan pelatihan kecerdasan buatan kepada para guru,” jelas Mukti.
Ia menambahkan, pelatihan ini bukan hanya sekadar pengenalan, tetapi juga diarahkan menuju sertifikasi kompetensi sebagai nilai tambah bagi guru di era digital. “Kami targetkan guru yang sudah memiliki dasar teknologi informasi dapat mengikuti pelatihan ini. Sertifikasi akan menjadi pengakuan atas keahlian mereka dalam bidang AI,” jelasnya.
Pelatihan Gratis untuk 1 Juta Guru
Soal biaya pelatihan, Abdul Mukti memastikan program ini tidak akan membebani keuangan guru. “Kami sedang menjajaki kerja sama dengan berbagai mitra. Bahkan, sudah ada yang menawarkan pelatihan AI secara gratis untuk 1 juta guru,” ungkapnya optimistis.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya lebih luas untuk memastikan bahwa pendidikan Indonesia tidak tertinggal dalam revolusi teknologi. Dengan melibatkan sektor swasta, peluang untuk menciptakan tenaga pendidik yang adaptif terhadap AI akan semakin terbuka.
Menatap Masa Depan Teknologi yang Mandiri
Dengan infrastruktur pelatihan yang mulai dibangun dan pendanaan yang ditopang oleh mitra strategis, pemerintah berharap program ini bisa menjadi fondasi kuat bagi terciptanya generasi muda yang bukan hanya melek teknologi, tapi juga mampu menciptakan inovasi di bidang AI.
Kolaborasi yang erat antara sektor pendidikan dan industri diharapkan mampu mempercepat lahirnya ekosistem teknologi nasional yang berdaulat, inklusif, dan kompetitif secara global.