Sumber foto: Canva

Pantangan Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil

Tanggal: 19 Jul 2025 08:36 wib.
Masa kehamilan adalah periode krusial yang menuntut perhatian ekstra pada asupan nutrisi. Apa yang seorang ibu makan dan minum akan langsung memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan. Meski banyak makanan sehat yang dianjurkan, ada pula beberapa jenis makanan dan minuman yang wajib dihindari atau dibatasi secara ketat karena bisa membahayakan kesehatan ibu maupun janin. Memahami pantangan ini sangat penting demi memastikan kehamilan berjalan lancar dan bayi lahir sehat.

Makanan Laut Mentah atau Setengah Matang: Ancaman Bakteri dan Parasit

Salah satu pantangan utama bagi ibu hamil adalah makanan laut yang mentah atau dimasak setengah matang. Ini termasuk sushi, sashimi, tiram mentah, atau seafood lainnya yang belum matang sempurna. Bahaya utamanya adalah risiko kontaminasi bakteri seperti Listeria, Salmonella, atau parasit seperti Anisakis. Infeksi bakteri ini bisa menyebabkan keracunan makanan yang parah pada ibu, bahkan dapat berujung pada keguguran, kelahiran prematur, atau infeksi serius pada janin.

Selain itu, beberapa jenis ikan mentah atau setengah matang mungkin mengandung kadar merkuri yang tinggi. Merkuri adalah neurotoksin yang bisa merusak perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Maka dari itu, penting untuk memastikan semua makanan laut dimasak hingga matang sempurna, sampai tidak ada lagi bagian yang transparan atau mentah.

Daging Mentah atau Setengah Matang: Risiko Infeksi Serius

Mirip dengan makanan laut, daging mentah atau dimasak kurang matang juga menjadi pantangan keras. Ini berlaku untuk daging sapi, ayam, kambing, dan olahan daging seperti sosis atau burger yang belum matang sempurna. Daging yang belum matang bisa mengandung bakteri seperti Toxoplasma gondii, E. coli, Listeria, dan Salmonella.

Infeksi Toxoplasma pada ibu hamil sangat berbahaya karena bisa menular ke janin dan menyebabkan masalah serius pada mata dan otak bayi, bahkan kebutaan atau kelainan neurologis. Pastikan semua daging dimasak hingga benar-benar matang, tidak ada lagi bagian merah muda di dalamnya. Menggunakan termometer makanan bisa membantu memastikan suhu internal yang aman. Mencuci tangan setelah menyentuh daging mentah juga krusial.

Telur Mentah atau Setengah Matang: Bahaya Salmonella

Telur mentah atau setengah matang juga harus dihindari ibu hamil. Ini termasuk telur mata sapi setengah matang, poached egg, adonan kue yang mengandung telur mentah, atau mayones buatan sendiri. Bahaya utama di sini adalah bakteri Salmonella, yang dapat menyebabkan keracunan makanan dengan gejala mual, muntah, diare, dan demam. Kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi dan stres pada ibu yang berdampak pada janin. Selalu pastikan telur dimasak hingga kuning telur dan putihnya padat sepenuhnya sebelum dikonsumsi.

Keju Lunak yang Tidak Dipasteurisasi: Ancaman Listeria

Beberapa jenis keju lunak seperti Feta, Brie, Camembert, Roquefort, atau keju gaya Meksiko (seperti queso fresco) yang tidak dipasteurisasi adalah makanan yang harus dihindari. Keju jenis ini, jika tidak dibuat dari susu pasteurisasi, berisiko mengandung bakteri Listeria monocytogenes. Infeksi Listeria pada ibu hamil bisa sangat berbahaya, berpotensi menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, atau infeksi berat pada bayi baru lahir yang bisa fatal. Selalu periksa label produk untuk memastikan keju terbuat dari susu yang sudah dipasteurisasi. Keju keras atau keju lunak yang jelas-jelas terbuat dari susu pasteurisasi umumnya aman.

Kafein Berlebihan dan Alkohol: Mengganggu Perkembangan Janin

Dua jenis minuman ini memiliki dampak yang signifikan pada kehamilan. Alkohol adalah pantangan mutlak. Tidak ada kadar alkohol yang dianggap aman selama kehamilan. Konsumsi alkohol bisa menyebabkan Fetal Alcohol Syndrome (FAS) pada bayi, yang meliputi cacat lahir, masalah perkembangan otak, dan masalah perilaku seumur hidup.

Sementara itu, kafein sebaiknya dibatasi. Konsumsi kafein berlebihan (lebih dari 200 mg per hari, setara dengan sekitar dua cangkir kopi) dapat meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, atau bayi lahir dengan berat badan rendah. Kafein juga bersifat diuretik dan bisa mengganggu penyerapan zat besi. Maka, jika tidak bisa berhenti total, batasi asupan kafein dari kopi, teh, minuman berenergi, dan cokelat.

Sayuran dan Buah yang Tidak Dicuci Bersih: Kontaminasi Pestisida atau Bakteri

Meskipun sayuran dan buah sangat penting, konsumsi yang tidak bersih bisa menjadi sumber bahaya. Sayuran dan buah yang tidak dicuci dengan baik bisa membawa sisa pestisida berbahaya atau terkontaminasi bakteri Toxoplasma dari tanah. Penting untuk selalu mencuci bersih semua sayuran dan buah di bawah air mengalir, bahkan yang kulitnya akan dikupas. Memastikan kebersihan dalam persiapan makanan adalah langkah pencegahan yang sederhana namun vital.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved