Sumber foto: iStock

Orang Tua Babarapa Kata Ini Bisa Mendemotivasi Anak dari Kesuksesan

Tanggal: 19 Nov 2024 09:32 wib.
Sebagai orang tua, kita sering kali tidak sadar betapa kuatnya pengaruh kata-kata kita terhadap anak. Ucapan yang diungkapkan bisa memiliki dampak jangka panjang terhadap masa depan mereka. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami pentingnya penggunaan bahasa yang tepat saat berkomunikasi dengan anak.

Penelitian dan penulis ternama, Margot Machol Bisnow, telah mengungkapkan bahwa ada beberapa kalimat yang sebaiknya dihindari oleh orang tua agar anak-anak dapat meraih kesuksesan. Hal ini menambah bukti bahwa komunikasi yang baik dan mendukung antara orang tua dan anak sangat berperan penting dalam membentuk kepribadian dan perilaku anak.

1. "Tidak boleh main sepulang sekolah sampai nilai kamu meningkat."

Kalimat yang sering kali diucapkan oleh orang tua ini sebenarnya tidaklah perlu, bahkan sebaiknya dihindari. Bisnow menegaskan bahwa orang tua sebaiknya tidak memaksa kehendak kepada anak. Kita perlu memahami bahwa bermain juga memiliki manfaat penting bagi perkembangan anak, seperti membantu mereka belajar untuk bersosialisasi dan memahami aturan serta kesepakatan.

Mengembangkan kemampuan sosial dan lingkaran pergaulan yang baik akan memberikan kontribusi yang positif bagi masa depan anak. Kemampuan untuk beradaptasi dan bersosialisasi dengan baik akan membawa mereka jauh dalam berbagai aspek kehidupan.

2. "Ayah-ibu akan memberimu uang jika kamu mendapat nilai bagus."

Orang tua sebaiknya tidak menjanjikan atau memberikan uang sebagai imbalan saat anak mendapatkan nilai yang baik di sekolah. Fokus yang terlalu besar pada pencapaian akademis dapat berdampak negatif pada potensi anak yang lain, seperti kreativitas, kemampuan bersosialisasi, dan faktor lain yang tak kalah penting.

Orang tua memiliki peran yang besar dalam mendukung perkembangan anak selain hanya dalam bidang akademis. Mereka perlu didukung dan diberi kesempatan untuk mengembangkan berbagai aspek kehidupan mereka, seperti kreativitas, minat dan bakat mereka.

3. "Ayah/ibu tidak percaya kamu, jadi ayah/ibu mengecek PR kamu dan memperbaiki kalau ada yang salah."

John Arrow, pemilik Mutual Mobiles, berbagi pengalaman tentang dukungan yang diberikan oleh orang tuanya saat dia melakukan kesalahan. Saat masih duduk di kelas lima, John dan teman-temannya gagal melakukan pengecekan fakta pada surat kabar sekolah yang mereka kerjakan.

Tak seperti reaksi kepala sekolah dan orang tua teman-temannya yang marah, orang tua John justru tertawa dan meminta mereka untuk memperbaiki kesalahan itu. Hal ini memberikan kepercayaan diri kepada John bahwa orang tuanya akan selalu mendukungnya, bahkan saat pihak sekolah menentangnya.

Percaya diri yang didapatkan dari dukungan orang tua akan memberikan dampak yang sangat positif bagi perkembangan anak. Mereka akan belajar bahwa kesalahan bukanlah sesuatu yang buruk, namun justru merupakan kesempatan untuk belajar dan tumbuh.

4. "Ayah/ibu memberi tambahan uang saku supaya kamu bisa membeli apapun yang kamu mau."

Memberi segala yang diinginkan anak juga akan berdampak negatif. Anak-anak perlu belajar tentang konsep tanggung jawab dan pengelolaan keuangan sejak dini. Memberikan segala yang diinginkan akan membuat mereka kurang memiliki rasa tanggung jawab, kurang termotivasi, dan mudah menjadi marah ketika keinginan mereka tidak terpenuhi.

Orang tua perlu menekankan pentingnya tanggung jawab serta memberikan pemahaman sejak dini tentang pentingnya mengelola uang dengan baik. Selain itu, memberikan fasilitas anak untuk menabung dari uang saku mereka juga akan memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya merencanakan keuangan.

Dengan berhenti menggunakan kalimat-kalimat yang telah disebutkan di atas, kita sebagai orang tua dapat membantu anak-anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang kuat, bijaksana, dan penuh percaya diri. Membimbing mereka dengan percaya diri dan memberikan dukungan akan membantu mereka untuk meraih kesuksesan secara holistik.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved