NASA Mengungkap Fakta Baru Mengenai Matahari
Tanggal: 16 Sep 2024 07:39 wib.
Beberapa waktu lalu, National Aeronautics and Space Administration alias NASA viral di media sosial setelah munculnya unggahan yang menyebut lembaga antariksa AS tersebut telah menemukan bukti-bukti bahwa Matahari dapat terbit dari barat. Unggahan berbahasa Thailand itu telah mendapat lebih dari 15 ribu kali share sejak 14 Januari 2021.
Teks viral tersebut menyatakan, "NASA mengonfirmasi kemungkinan Matahari terbit dari barat. Bumi berputar ke arah yang berlawanan yang menyebabkan matahari terbit dari sisi barat!!" Para peneliti percaya bahwa manusia sedang menuju ke arah pembalikan medan magnet yang akan membawa mereka ke akhir zaman, seperti yang dilanjutkan dalam unggahan tersebut.
Klaim tersebut kemudian mendapat tanggapan dari NASA, yang menyebut tidak pernah merilis prediksi seputar masalah tersebut. "Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi Matahari akan terbit dari barat," kata Associate Administrator for Communications NASA, Bettina Inclan.
NASA juga menyatakan bahwa fenomena pembalikan medan magnet memang bisa terjadi dan sudah banyak ilmuwan yang mempelajarinya. Fenomena tersebut ternyata telah terjadi di Venus, planet tetangga Bumi, yang melakukan rotasi dengan berputar ke belakang.
Venus, yang memiliki rotasi sepanjang 243 hari, membutuhkan waktu setara dengan 225 hari Bumi untuk mengelilingi Matahari. Hal ini menyebabkan Matahari hanya terlihat di permukaan Venus sebanyak dua kali selama setahun atau satu kali dalam 117 hari.
Fakta menarik ini membuka pandangan baru mengenai pergerakan dan rotasi planet di luar angkasa. NASA terus melakukan penelitian untuk memahami lebih dalam mengenai gejala alam semesta dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi kehidupan di Bumi maupun di planet lain.
Menurut penelitian ilmiah, pemahaman mengenai rotasi dan pergerakan planet di luar angkasa menjadi lebih penting dalam mengantisipasi kemungkinan peristiwa alam yang dapat berdampak besar terhadap kehidupan manusia di masa depan.
Dalam hal ini, penelitian tentang Venus juga memberikan banyak wawasan mengenai kemungkinan terjadinya perubahan arah rotasi planet, yang pada gilirannya dapat memengaruhi aspek-aspek kehidupan di Bumi. Data dan temuan mengenai rotasi Venus dapat menjadi salah satu kunci untuk memahami gejala alam semesta yang lebih kompleks.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan penelitian di bidang astronomi dan antariksa, kita dapat terus menggali informasi-informasi baru yang memungkinkan untuk menjawab misteri seputar alam semesta dan segala fenomena yang terjadi di dalamnya. Mempelajari gejala alam semesta memang memerlukan keterlibatan seluruh komunitas ilmiah dan sumber daya yangmemadai.