Sumber foto: Google

Muhammadiyah Luncurkan Green School di Kepulauan Seribu, Bekali Siswa Hadapi Krisis Iklim

Tanggal: 17 Mei 2025 21:43 wib.
Tampang.com | Dalam menghadapi ancaman krisis iklim yang kian nyata, Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah meluncurkan program Green School sebagai langkah konkret pendidikan lingkungan untuk generasi muda. Program ini diluncurkan di wilayah pesisir, salah satunya di Sekolah Satu Atap 01 Pulau Pari, Kepulauan Seribu, yang menjadi model sekolah ramah lingkungan di daerah kepulauan.

Green School bertujuan membentuk budaya sadar lingkungan melalui berbagai kegiatan berbasis konservasi dan keberlanjutan. Mulai dari pengelolaan sampah 3R (reduce, reuse, recycle), penanaman dan konservasi mangrove, penghematan energi, hingga adaptasi terhadap perubahan iklim dengan pendekatan kearifan lokal.

Inisiatif ini menargetkan kawasan rawan dampak perubahan iklim seperti Kepulauan Seribu. Tujuannya adalah menumbuhkan literasi lingkungan sejak dini, membangun kesadaran ekologis, serta memperkuat peran aktif masyarakat—khususnya generasi muda—dalam menjaga ekosistemnya secara mandiri.

Herlina, Wakil Kepala Sekolah SMPN 01 Pulau Pari, menyambut baik program ini. Ia menilai pelatihan yang diterima membuka cakrawala baru dalam metode pengajaran. “Kami jadi lebih paham bagaimana mengajarkan cinta lingkungan lewat praktik-praktik sederhana yang bisa diterapkan setiap hari. Sekolah kami pun kini berproses menjadi model Adiwiyata di wilayah kepulauan,” ungkapnya.

Rihlah Nur Aulia, perwakilan MLH PP Muhammadiyah, menekankan bahwa Green School merupakan kontribusi nyata Muhammadiyah dalam menjawab tantangan perubahan iklim global. “Kawasan pesisir sangat rentan terhadap abrasi, kenaikan air laut, dan kerusakan lingkungan. Program ini bertujuan memperkuat kapasitas komunitas lokal dalam merespons krisis tersebut secara berkelanjutan,” jelasnya.

Green School juga menjadi bentuk dukungan Muhammadiyah terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-13, yaitu penanganan perubahan iklim. Dalam pelaksanaannya, program ini melibatkan kolaborasi lintas sektor, termasuk perguruan tinggi, komunitas lokal, dan berbagai lembaga mitra, guna menciptakan pendekatan pendidikan lingkungan yang holistik dan partisipatif.

Tak hanya membekali siswa dan guru dengan pengetahuan serta keterampilan, Green School juga mendorong pembentukan unit lingkungan hidup di sekolah yang berperan sebagai motor penggerak perubahan. Harapannya, terbentuk jaringan sekolah hijau yang menjadi garda depan dalam menjaga lingkungan hidup, terutama di daerah pesisir yang paling terdampak perubahan iklim.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved