Mobile Legends Siap Masuk Ekstrakurikuler Sekolah di Surabaya

Tampang.com | Dinas Pendidikan Kota Surabaya membuka peluang memasukkan e-sport, khususnya gim populer Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan, Tri Endang Kustianingsih, menyatakan bahwa pendekatan ini tidak hanya edukatif, tetapi juga menyenangkan serta relevan dengan perkembangan kurikulum baru yang memasukkan elemen teknologi seperti AI dan coding.

Meski saat ini data resmi terkait e-sport di sekolah belum ada, beberapa sekolah di Surabaya telah mulai mengenalkan coding dan guru-guru pun telah menjalani pelatihan dari pengembang gim, Moonton Games. Tri Endang berharap para pendidik dapat mengembangkan strategi pembelajaran baru dengan memanfaatkan gim edukatif sebagai media pembelajaran yang efektif bagi siswa.

Program inovatif ini mendapat dukungan penuh dari Pemkot Surabaya sebagai upaya memperluas cakupan pendidikan yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pengembangan karakter melalui game. Moonton Games meluncurkan inisiatif "Mobile Legends: Bang Bang Teacher Ambassador" yang memberikan pelatihan khusus bagi guru SD, SMP, dan SMA di Surabaya. Melalui program ini, para guru didorong menjadi agen perubahan positif dengan memfasilitasi aktivitas bermain bersama (mabar) yang sehat dan edukatif.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyambut baik program tersebut, menekankan bahwa pendidikan harus adaptif terhadap perkembangan zaman. Emil percaya, bila diarahkan dengan tepat, gim seperti MLBB dapat membantu membentuk kedisiplinan, sportivitas, dan keterampilan sosial siswa.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengapresiasi langkah Moonton Games yang membawa perubahan pandangan terhadap gim. Ia menyatakan bahwa selama ini gim sering dianggap negatif, padahal jika dikelola dengan baik, dapat mendorong kualitas pendidikan dan membuka peluang karir di industri e-sport.

Kepala Bidang Pengembangan Ekosistem Gim Moonton Games, Erina Tan, menambahkan bahwa gim yang terkelola dengan baik juga dapat menjadi jembatan bagi anak-anak untuk mengenal teknologi, mengasah kemampuan kerja sama, serta menyalurkan bakat mereka secara profesional yang selama ini belum banyak terakomodasi dalam pendidikan formal.