Migrasi Bisa Bikin Awet Muda? Studi Flamingo Ungkap Rahasianya
Tanggal: 28 Agu 2025 14:10 wib.
Kenapa ada makhluk hidup yang terlihat cepat menua, sementara yang lain tampak bugar lebih lama? Pertanyaan ini sudah lama menjadi misteri. Kini, sebuah penelitian terbaru memberikan petunjuk menarik dari hewan anggun yang terkenal dengan bulu merah jambunya — flamingo.
Penelitian yang dilakukan di lahan basah Camargue, Prancis Selatan, ini berlangsung lebih dari 40 tahun. Para ilmuwan mempelajari ribuan greater flamingo (flamingo besar) dengan menggunakan program penandaan khusus untuk melacak perilaku dan kehidupan mereka.
Hasilnya mengejutkan: flamingo yang bermigrasi ternyata menua lebih lambat dibandingkan dengan flamingo yang memilih menetap di satu tempat.
Flamingo Tinggal vs. Migrasi: Siapa yang Lebih Untung?
Di Camargue, sebagian flamingo memilih tinggal sepanjang tahun, sementara sebagian lainnya bermigrasi mengikuti garis pantai Mediterania menuju Italia, Spanyol, atau Afrika Utara.Awalnya, flamingo yang menetap terlihat lebih diuntungkan. Mereka melewati musim dingin dengan aman di laguna, memiliki tingkat kelangsungan hidup tinggi, dan lebih sukses berkembang biak saat muda.Namun, keunggulan ini tidak bertahan lama. Seiring bertambahnya usia, mereka menua jauh lebih cepat. Tingkat reproduksi menurun drastis, dan risiko kematian meningkat. Penelitian menunjukkan bahwa flamingo yang tinggal mengalami proses penuaan sekitar 40% lebih cepat dibandingkan flamingo migranRata-rata, tanda-tanda penuaan mulai muncul pada usia 20,4 tahun pada flamingo menetap, sedangkan pada flamingo migran baru terlihat di usia 21,9 tahun.
Mengapa Flamingo Migrasi Lebih Awet Muda?
Sebaliknya, flamingo yang bermigrasi menghadapi risiko lebih besar saat muda. Perjalanan jauh membuat tingkat kematian lebih tinggi dan produktivitas reproduksi lebih rendah.Namun, dalam jangka panjang, flamingo migran menua lebih lambat dan cenderung lebih sehat di usia tua.Menurut Sébastien Roques, peneliti dari CNRS, fenomena ini terkait dengan kompromi antara performa muda dan kesehatan jangka panjang:“Flamingo yang menetap hidup lebih intens di awal, tapi membayar mahal di kemudian hari. Sebaliknya, flamingo migran tampaknya menua lebih perlahan.”
Penelitian Jangka Panjang yang Langka
Studi ini tidak mungkin dilakukan tanpa dedikasi luar biasa dari para peneliti. Sejak 1977, ilmuwan menandai flamingo dengan cincin khusus yang bisa dibaca dari jarak jauh menggunakan teleskop. Hingga kini, beberapa flamingo yang ditandai sejak awal penelitian masih dapat diamati.Menurut Arnaud Béchet dan Jocelyn Champagnon, direktur riset di Tour du Valat, dataset unik ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana gaya hidup dalam satu spesies bisa memengaruhi pola penuaan yang berbeda.
Pelajaran untuk Manusia
Hasil penelitian ini menjadi bagian dari upaya besar untuk memahami proses penuaan biologis. Menurut Hugo Cayuela, peneliti di Universitas Oxford:
“Dulu, kita mengira perbedaan laju penuaan hanya terjadi antarspesies. Namun kini, bahkan dalam satu spesies, individu bisa menua dengan kecepatan berbeda karena faktor genetik, perilaku, dan lingkungan.” penuaan bukanlah proses yang sepenuhnya tetap. Perilaku, lingkungan, dan gaya hidup berperan besar dalam menentukan seberapa cepat kita menua.Meski penelitian ini berfokus pada flamingo, hasilnya memberikan pesan penting: lebih banyak bergerak bisa membantu menjaga kesehatan dan memperlambat penuaan.Siapa tahu, suatu hari nanti, wawasan dari flamingo bisa membantu manusia menemukan rahasia untuk hidup lebih lama, sehat, dan bugar.