Mengapa Gurita Memiliki Tiga Jantung dan Darah Berwarna Biru?

Tanggal: 28 Agu 2025 14:12 wib.
Dunia laut menyimpan banyak misteri dan keunikan yang selalu membuat para peneliti tak berhenti bertanya. Salah satu makhluk laut yang paling menarik perhatian adalah gurita. Berbeda dengan kebanyakan hewan lain, gurita memiliki tiga jantung dan darah berwarna biru. Fakta ini membuatnya menjadi salah satu hewan dengan sistem peredaran darah paling unik di bumi.

Umumnya, makhluk hidup memiliki satu jantung dan darah merah karena keberadaan hemoglobin. Namun, gurita memiliki sistem berbeda. Warna darahnya biru karena adanya senyawa khusus bernama hemosianin. Adaptasi ini menjadi hasil proses evolusi panjang untuk bertahan hidup di lingkungan laut yang penuh tantangan. Yuk, kita bahas lebih dalam!

1. Evolusi Membentuk Tiga Jantung pada Gurita

Keberadaan tiga jantung pada gurita bukanlah kebetulan, melainkan hasil adaptasi selama jutaan tahun. Gurita hidup di lautan, termasuk di wilayah dengan kadar oksigen rendah, sehingga mereka membutuhkan sistem peredaran darah yang lebih efisien.

Satu jantung utama bertugas memompa darah ke seluruh tubuh.

Dua jantung tambahan khusus memompa darah menuju insang untuk mengambil oksigen.

Sistem ini membuat gurita mampu bertahan hidup di habitat ekstrem. Bahkan, saat gurita diam, jantung utamanya berdetak lebih lambat untuk menghemat energi. Sebaliknya, ketika berenang, kinerjanya meningkat untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Adaptasi ini menjadi kunci kemampuan gurita dalam bergerak cepat, menghindari predator, dan memburu mangsa.

2. Darah Biru Gurita dan Peran Hemosianin

Salah satu fakta unik gurita adalah darahnya berwarna biru. Warna ini disebabkan oleh hemosianin, yaitu molekul pengikat oksigen yang berbasis tembaga. Berbeda dengan manusia yang menggunakan hemoglobin berbasis zat besi, hemosianin lebih efektif bekerja di lingkungan dengan suhu rendah dan oksigen terbatas, seperti habitat gurita.

Hemosianin larut langsung dalam plasma darah, bukan dalam sel darah merah. Karena itulah distribusi oksigen pada tubuh gurita menjadi lebih merata dan efisien. Saat tembaga dalam hemosianin teroksidasi, darah terlihat berwarna biru. Jadi, warna darah gurita bukan sekadar keunikan visual, melainkan sebuah strategi biologis untuk bertahan hidup.

3. Peran Tiga Jantung Saat Gurita Bergerak dan Diam

Sistem tiga jantung pada gurita bekerja dinamis sesuai aktivitasnya. Saat gurita berenang menggunakan jet air, jantung utama yang memompa darah ke seluruh tubuh berhenti berdetak sementara. Hal ini memungkinkan tubuh mengalihkan energi hanya untuk insang dan organ vital.

Namun, ketika gurita diam di dasar laut, semua jantungnya kembali berdetak normal. Pada kondisi ini, aliran darah menjadi stabil dan mendukung metabolisme dasar. Inilah alasan mengapa gurita lebih suka merayap di dasar laut daripada berenang lama, karena berenang terus-menerus akan membuatnya cepat kelelahan.

4. Sistem Peredaran Darah dan Strategi Hidup Gurita

Sistem tiga jantung dan darah biru membuat gurita menjadi salah satu hewan laut paling adaptif. Gurita mampu hidup di berbagai kondisi, mulai dari karang tropis hingga lautan dalam dengan kadar oksigen rendah. Tidak banyak hewan lain yang bisa bertahan di lingkungan seperti ini.

Selain itu, sistem peredaran darah yang efisien juga mendukung tingkat kecerdasan gurita. Dengan otak yang besar dan kompleks, gurita membutuhkan pasokan energi tinggi. Mekanisme peredaran darahnya memungkinkan otaknya tetap aktif sehingga ia bisa belajar, mengingat, dan bahkan memecahkan masalah. Hal ini menunjukkan hubungan erat antara fisiologi dan perilaku gurita.

5. Penelitian Ilmiah Mengungkap Rahasia Fisiologi Gurita

Para ilmuwan terus mempelajari sistem kardiovaskular gurita karena banyak memberikan wawasan baru tentang biologi laut dan adaptasi makhluk hidup. Penelitian mengenai hemosianin dan koordinasi tiga jantung gurita juga memberikan inspirasi di bidang kedokteran, misalnya untuk mengembangkan teknologi transportasi oksigen buatan.

Selain itu, memahami adaptasi gurita juga membantu peneliti mengeksplorasi kemungkinan bentuk kehidupan di planet lain. Jika organisme di bumi bisa memiliki sistem peredaran darah yang berbeda seperti gurita, bukan tidak mungkin makhluk di luar bumi memiliki mekanisme serupa yang sesuai dengan lingkungannya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved