Sumber foto: Google

Mengapa Anjing Bisa Mendeteksi Penyakit Manusia Lewat Penciuman

Tanggal: 26 Jul 2025 12:20 wib.
Anjing dikenal sebagai sahabat terbaik manusia, tetapi tahukah Anda bahwa anjing juga memiliki kemampuan luar biasa dalam mendeteksi penyakit? Kemampuan ini terletak pada indra penciuman mereka yang sangat tajam, jauh lebih sensitif daripada manusia. Dalam artikel ini, kita akan menguraikan mengapa dan bagaimana anjing dapat mendeteksi berbagai jenis penyakit melalui penciuman. 1. Penciuman Anjing yang Sangat SensitifAlasan pertama di balik kemampuan anjing dalam mendeteksi penyakit adalah kemampuan penciuman mereka yang luar biasa. Anjing memiliki sekitar 300 juta reseptor penciuman di hidung mereka, dibandingkan dengan hanya sekitar 6 juta pada manusia. Ini berarti anjing dapat mencium bau dalam konsentrasi yang sangat rendah, bahkan bagian per triliun.Penyebabnya adalah struktur khusus di otak anjing yang memproses bau. Bagian otak yang terlibat dalam penciuman, yaitu bulbus olfaktorius, lebih besar pada anjing dibandingkan dengan manusia. Hal ini menjadikan mereka mahir dalam menganalisis berbagai aroma dan memisahkan bau yang berbeda, termasuk bau yang dihasilkan oleh kondisi medis tertentu. 2. Deteksi KankerSalah satu aplikasi paling mengesankan dari kemampuan ini adalah deteksi kanker. Penelitian menunjukkan bahwa anjing dapat mencium bau unik yang dihasilkan oleh sel kanker. Sel kanker menghasilkan zat kimia tertentu, dan anjing dapat dilatih untuk mengenali aroma ini. Dalam beberapa studi, anjing telah berhasil mendeteksi kanker payudara, prostat, dan paru-paru hanya melalui penciuman.Alasan mengapa kanker dapat terdeteksi adalah karena perubahan metabolisme sel kanker. Sel-sel kanker menghasilkan limbah dan senyawa yang tidak dihasilkan oleh sel-sel sehat. Ini menciptakan "jejak aroma" yang dapat diidentifikasi oleh anjing. 3. Mengidentifikasi Penyakit DiabetesAnjing juga dapat membantu dalam pengelolaan penyakit diabetes. Mereka dapat dilatih untuk mendeteksi perubahan kadar gula dalam darah seseorang melalui aroma yang dihasilkan saat gula darah naik atau turun. Anjing yang terlatih bisa memberikan peringatan kepada pemiliknya sebelum terjadi hipoglikemia (kadar gula darah rendah), yang bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan cepat.Penyebab kemampuan ini terletak pada bau unik yang dihasilkan oleh tubuh saat kadar gula darah berubah. Anjing berperan sebagai "alarm" dini, membantu pemiliknya menghindari situasi yang berbahaya. 4. Mendeteksi Penyakit InfeksiSelain kanker dan diabetes, anjing juga dapat mendeteksi penyakit infeksi, seperti infeksi saluran kemih atau bahkan COVID-19. Beberapa studi menunjukkan bahwa anjing dapat mencium aroma yang dihasilkan oleh bakteri atau virus dalam tubuh manusia. Alasan di balik ini berkaitan dengan senyawa kimia yang diproduksi oleh mikroorganisme ketika mereka berkembang biak dalam tubuh. Anjing yang terlatih dapat mengenal bau yang berbeda-beda ini dan menunjukkan adanya infeksi. 5. Dukungan Emosional dan PsikologisSelain mendeteksi penyakit fisik, anjing juga terbukti dapat merasakan emosi manusia. Mereka mampu mendeteksi perubahan dalam aroma tubuh yang berkaitan dengan stres atau kecemasan. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa anjing sering digunakan sebagai hewan terapi.Penyebabnya adalah bahwa emosi manusia dapat mempengaruhi produksi keringat, hormon, dan bau tubuh lainnya. Anjing yang terlatih bisa menggunakan kepekaan ini untuk memberikan dukungan emosional kepada orang-orang yang membutuhkannya.Dengan kemampuan luar biasa ini, anjing membuktikan bahwa mereka lebih dari sekadar teman. Mereka adalah detektor kesehatan alami yang dapat membantu mendeteksi penyakit dan memberikan dukungan emosional bagi pemiliknya. Kalaulah kita memahami dengan baik tentang kemampuan ini, maka pemanfaatan anjing dalam bidang kesehatan bisa semakin ditingkatkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved