Mendiktisaintek Brian Yuliarto: AI Bisa Dongkrak Lima Sektor Strategis di Indonesia
Tanggal: 20 Mei 2025 22:41 wib.
Tampang.com | Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, menegaskan bahwa kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memiliki potensi besar untuk mendukung berbagai sektor penting di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Brian dalam Pertemuan Tingkat Menteri ke-2 Platform Dialog OIC-15 yang berlangsung di Teheran, Iran, pada Senin (19/5/2025).
Dalam pidatonya, Brian menyoroti relevansi kolaborasi di bidang AI dengan prioritas nasional Indonesia, terutama dalam menyambut bonus demografi serta menghadapi transformasi Revolusi Industri Keempat. “Pertanyaan besar yang kita hadapi adalah, apakah generasi muda kita akan menjadi terlalu bergantung pada AI atau justru mampu memanfaatkannya untuk memperkuat kreativitas dan kemampuan berpikir kritis mereka?” ujar Brian kepada para delegasi negara-negara Islam.
Brian memaparkan lima sektor utama yang dapat terdongkrak oleh penerapan AI di Indonesia, yakni ketahanan pangan, layanan kesehatan, energi terbarukan, industri hilir sumber daya alam, dan pengembangan material maju. Beberapa contoh pemanfaatannya meliputi pertanian presisi untuk ketahanan pangan, telemedisin dan model prediktif di layanan kesehatan, hingga integrasi energi terbarukan ke dalam sistem jaringan pintar.
Di samping potensi besar tersebut, Brian juga menekankan bahwa perkembangan AI harus diimbangi dengan pengawasan ketat. Ia mengidentifikasi enam tantangan utama yang perlu mendapat perhatian, mulai dari regulasi, infrastruktur digital, pengembangan sumber daya manusia, tata kelola data, pembaruan pedoman etis, hingga peran organisasi profesional.
“Regulasi yang melindungi hak dan nilai-nilai Islam sangat penting, bersamaan dengan investasi kolektif di infrastruktur digital dan pendidikan keahlian AI untuk generasi muda,” tambah Brian.
Dalam forum tersebut, Indonesia juga memperkenalkan inisiatif “Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang Berdampak” yang bertujuan menjembatani kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan masyarakat. Harapannya, manfaat AI dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas, tidak hanya sebagai peningkatan output ekonomi, tapi juga sebagai upaya menciptakan keadilan akses teknologi dan legitimasi politik untuk riset serta inovasi berkelanjutan.