Mendikbud : "Ini Penindasan, Setan aja tak Kuat"

Tanggal: 6 Jul 2017 15:39 wib.
Tampang.com- Kebijakan baru yang diterapkan di sekolah oleh Menteri Pendidikaan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi mengenai lamanya jam belajar di sekolah atau full day school, masih banyak menuai pro dan kontra. Mendikbud sendiri menegaskan bahwa kebijakan lima hari sekolah ( LHS ) yang diterapkannya tidaklah sama dengan konsep Ful Day School, dimana anak harus berada dalam kelas selama 8 jam. padahal menurut Muhadjir tidaklah benar kalau membiarkan terus menerus di dalam kelas saat belajar.

Masih banyak sekolah yang belum siap dengan diterapkannya sistem lima hari sekolah, "Delapan jam di kelas ngga mungkin, guru saja ngga kuat, delapan jam memaksa anak untuk belajar, itu penindasan, Seta aja tak kuat" jelas Muhadjir.

Lebih jauh Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ( UMM ) menjelaskan bahwa Kebijakan lima hari sekolah ( LHS ) atau delapan jam sehari, berbeda dengan belajar delapan jam didalam kelas. LHS ini merupakan terjemahan dari Nawacita, dimana LHS mentargetkan 70% penanaman karakter untuk siswa pada jenjang SD, dan 60%, untuk siswa pada jenjang SMP.

"Di Jepang sudah diterapkan kebijakan 10 jam di sekolah, karena menurutnya semakin lama anak berada di sekolah makan semakin baik pergaulan si anak.

"Orang yang mengerti pelajaran pasti paham dengan hal itu" ujar Muhadjir lagi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved