Memahami Pemikiran Isaac Newton
Tanggal: 12 Apr 2024 09:20 wib.
Sir Isaac Newton (4 Januari 1643–31 Maret 1727) merupakan tokoh penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern, khususnya dalam bidang fisika, matematika, dan astronomi. Pemahaman Newton terhadap hukum gerak, gravitasi, dan konsep matematika telah memberikan dampak yang sangat besar dalam pemahaman manusia terhadap alam semesta. Newton dikenal sebagai penerima berbagai anugerah kehormatan atas prestasinya, termasuk gelar ksatria dari Ratu Anne pada tahun 1705. Namun, di balik prestasinya yang mengagumkan, Newton juga menunjukkan sisi kontroversial dan perselisihan dengan sesama ilmuwan seperti Robert Hooke dan Gottfried Leibniz.
Isaac Newton dilahirkan di Lincolnshire, Inggris, pada tahun yang sama dengan kematian Galileo, salah satu ilmuwan besar pada masanya. Kehilangan ayahnya sejak bayi membawa Newton tinggal bersama neneknya setelah ibunya menikah kembali. Masa kecilnya bukanlah masa yang mudah, namun hal ini tidak meredam semangat dan ketertarikannya terhadap ilmu pengetahuan. Semangat belajar Newton membawanya ke Universitas Cambridge, di mana ia menempa karir gemilangnya di dunia akademis.
Pengaruh Galileo
Pengaruh Galileo dalam pemikiran Newton sangat besar. Galileo, dengan penemuan-penemuannya, membuktikan bahwa planet-planet berputar mengelilingi matahari, bukan bumi seperti keyakinan umum pada masa itu. Hal ini menginspirasi Newton dan memicu minatnya dalam memahami alam semesta. Seperti Galileo, Newton menyadari pentingnya matematika dalam menjelaskan dan membuktikan hukum-hukum alam.
Hukum Newton
Salah satu kontribusi penting Newton dalam ilmu fisika adalah merumuskan tiga hukum gerak dan gravitasi, yang dikenal sebagai Hukum Newton. Hukum-hukum ini menjelaskan bagaimana benda bergerak ketika gaya bekerja pada mereka. Buku yang paling terkenal dari Newton, "Principia," diterbitkan pada tahun 1687, di mana ia menjelaskan hukum-hukum dasar tersebut. Hukum pertama menyatakan bahwa benda akan tetap diam atau terus bergerak dalam garis lurus dengan kecepatan tetap jika tidak ada gaya yang bekerja padanya. Hukum kedua menjelaskan bagaimana gaya bekerja pada benda, sementara hukum ketiga menyatakan bahwa setiap gaya memiliki reaksi yang sama besar tetapi arahnya berlawanan. Temuan Newton tentang gravitasi juga merupakan momen penting dalam sejarah ilmu pengetahuan. Melalui observasi tentang apel jatuh dari pohon, Newton menyadari bahwa gravitasi adalah gaya tarik-menarik antara dua benda. Dari sinilah dia mulai mengembangkan teorinya tentang gravitasi dan mengaplikasikannya dalam menjelaskan gerak planet-planet.
Meskipun prestasinya yang cemerlang, Newton juga dikenal karena perselisihannya dengan ilmuwan lain. Salah satu perselisihan paling terkenal adalah dengan Robert Hooke, yang berujung pada perselisihan bertahun-tahun terkait siapa yang benar-benar menemukan hubungan antara orbit elips dan hukum kuadrat terbalik. Perselisihan ini berlangsung hingga kematian Hooke pada tahun 1703. Selain itu, Newton juga terlibat dalam perselisihan dengan matematikawan Jerman, Gottfried Leibniz, terkait penemuan kalkulus. Perselisihan ini mengungkap sisi ketakutan Newton terhadap kritik, yang membuatnya menunda publikasi dari hasil karya briliannya. Meskipun begitu, kontribusinya tetap menjadi tonggak penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan.