Sumber foto: Canva

Memahami Berbagai Macam Sakit Kepala

Tanggal: 28 Agu 2025 14:40 wib.
Sakit kepala adalah keluhan yang sangat umum dialami banyak orang. Kita seringkali menganggapnya sepele, hanya sebatas rasa pusing atau nyeri di kepala. Padahal, sakit kepala itu ada banyak jenisnya, dengan penyebab, gejala, dan cara penanganan yang berbeda-beda. Memahami jenis sakit kepala yang kita alami bisa membantu kita mencari penanganan yang tepat dan menghindari pemicunya. Sakit kepala bukan sekadar satu kondisi, melainkan sebuah spektrum gejala yang kompleks.

Sakit Kepala Tegang (Tension-Type Headache)

Ini adalah jenis sakit kepala yang paling umum, dialami oleh hampir semua orang setidaknya sekali seumur hidup. Gejalanya terasa seperti ada ikatan kencang di sekitar kepala. Nyeri yang tumpul dan konstan biasanya terasa di kedua sisi kepala, di dahi, atau di belakang leher. Sakit kepala ini tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, namun sangat tidak nyaman.

Penyebab utamanya seringkali berkaitan dengan stres, kecemasan, kurang tidur, postur tubuh yang buruk, atau ketegangan otot di kepala, leher, dan bahu. Sakit kepala tegang biasanya tidak disertai gejala lain seperti mual atau sensitivitas terhadap cahaya, menjadikannya berbeda dari migrain. Penanganannya pun relatif sederhana, seperti istirahat, mengelola stres, pijatan, atau minum obat pereda nyeri yang dijual bebas.

Migrain: Lebih dari Sekadar Sakit Kepala

Migrain jauh lebih dari sekadar sakit kepala biasa. Ini adalah kondisi neurologis kronis yang seringkali sangat melemahkan. Nyerinya terasa berdenyut atau menusuk, biasanya di salah satu sisi kepala, dan bisa berlangsung selama berjam-jam hingga berhari-hari. Serangan migrain seringkali disertai dengan gejala lain yang sangat mengganggu, seperti mual, muntah, sensitivitas ekstrem terhadap cahaya (fotofobia) dan suara (fonofobia).

Beberapa orang bahkan mengalami aura sebelum serangan migrain, yaitu gangguan visual seperti melihat kilatan cahaya, garis zig-zag, atau bintik buta. Pemicu migrain bisa sangat bervariasi dari satu orang ke orang lain, termasuk makanan tertentu (seperti cokelat atau keju), kurang tidur, perubahan hormon, stres, atau bahkan bau yang kuat. Karena kompleksitasnya, migrain memerlukan penanganan yang lebih spesifik, seringkali dengan obat resep dari dokter, selain menghindari pemicunya.

Sakit Kepala Klaster (Cluster Headache)

Sakit kepala klaster adalah salah satu jenis sakit kepala yang paling menyakitkan dan parah. Namanya diambil dari pola serangan yang datang secara berulang atau "klaster" selama periode tertentu, diikuti dengan periode remisi yang panjang. Nyeri yang sangat intens, menusuk, atau seperti terbakar biasanya terpusat di sekitar satu mata.

Sakit kepala ini hampir selalu unilateral (hanya di satu sisi kepala) dan disertai gejala lain pada sisi yang sama, seperti mata merah dan berair, kelopak mata terkulai, hidung tersumbat atau berair, dan wajah berkeringat. Serangan biasanya singkat, hanya berlangsung 15 menit hingga 3 jam, tetapi sangat sering terjadi. Penyebabnya belum sepenuhnya dipahami, tetapi diduga berkaitan dengan hipotalamus dan ritme sirkadian. Penanganannya memerlukan penanganan khusus dari dokter ahli saraf.

Sakit Kepala Sekunder: Gejala dari Kondisi Lain

Berbeda dengan tiga jenis di atas yang tergolong sakit kepala primer (tidak disebabkan oleh penyakit lain), sakit kepala sekunder adalah gejala dari kondisi kesehatan lain. Ini bisa jadi sinyal dari masalah yang lebih serius.

Sakit Kepala Sinus: Disebabkan oleh peradangan pada sinus. Nyerinya terasa di bagian wajah, dahi, dan tulang pipi, seringkali disertai dengan demam, hidung tersumbat, dan wajah yang terasa tertekan.

Sakit Kepala Rebound (Medication Overuse Headache): Terjadi akibat penggunaan obat pereda nyeri yang berlebihan. Ironisnya, obat yang seharusnya menyembuhkan justru menjadi pemicu sakit kepala kronis.

Sakit Kepala Akibat Sakit Fisik Lain: Bisa jadi gejala dari kondisi seperti tekanan darah tinggi, infeksi, cedera kepala, tumor otak (meskipun sangat jarang), atau aneurisma.

Karena sakit kepala sekunder adalah indikasi adanya masalah yang lebih besar, diagnosis yang akurat dari dokter sangatlah penting. Menangani penyebab utamanya adalah satu-satunya cara untuk menyembuhkan sakit kepala jenis ini.

Membedakan dan Menangani dengan Tepat

Meskipun sakit kepala adalah hal yang biasa, penting untuk tidak meremehkannya, terutama jika nyerinya intens, sering terjadi, atau disertai gejala lain yang tidak biasa. Dengan memahami karakteristik masing-masing jenis sakit kepala, kita bisa mengambil langkah yang lebih bijak.Jika nyerinya hanya sesekali dan ringan, istirahat dan obat pereda nyeri biasa mungkin cukup. Namun, jika sakit kepala sering berulang, sangat parah, atau disertai gejala seperti demam, kaku leher, perubahan penglihatan, atau kebingungan, segera cari bantuan medis. Kondisi ini bisa jadi sinyal bahwa ada sesuatu yang lebih serius yang memerlukan perhatian profesional.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved