Matematika Itu Menyenangkan!

Tanggal: 29 Mar 2018 20:50 wib.
“Matematika itu pelajaran yang paling susah!”

“Aku benci Matematika!”

“Pelajaran yang bisa bikin panas dingin!”

Kurang lebih itu adalah komentar beberapa orang ketika mengingat bagaimana ketika ia masih sekolah di sekolah dasar zaman dahulu. Namun kini, ilmu kependidikan semakin berkembang, tak sedikit ahli yang mendalami ilmu kependidikan dan mengambil spesifikasi bidang Matematika untuk pendidikan dasar. Nah, jangan sampai deh, anak zaman sekarang mengalami pengalaman ‘menyeramkan’ dalam belajar Matematika.

Setelah membaca beberapa buku dan juga melihat video bagaimana ‘menyajikan’ Matematika secara menyenangkan, jadi lebih terbayang, betapa ketika keadaan jiwa kita tidak dibebani dengan perasaan ‘susah’, ‘takut’, atau pikiran-pikiran negatif tentang Matematika itu sendiri, akan mudah kita menerima konsepnya. Sebagai ilustrasi untuk ‘menyajikan’ Matematika konsep pembagian untuk anak kelas 2 SD misalnya kita datang dengan membawa beberapa butir coklat. Kurang lebih percakapan yang terjadi adalah sebagai berikut.

“Hai, lihat Kakak punya 10 butir coklat nih. Kakak ingin berbagi coklat ini denganmu. Tapi Kakak dan kamu harus mendapatkan coklat dengan jumlah yang sama. Jadi bagaimana caranya ya?”

Kemudian minta adik tersebut untuk membagikannya. Setelah selesai, minta untuk tidak langsung memakan coklatnya, tapi lihat terlebih dahulu ada berapa coklat di tangan kita dan tangannya. Kemudian tuliskan persamaan Matematikanya. Setelah selesai baru deh kita bisa makan coklat tersebut bersama-sama. Lakukan itu berulang dengan berbagai benda lainnya. Bisa juga dengan kegiatan memberi makan beberapa anak ayam dengan jumlah tertentu, menyimpan buku dalam sejumlah rak, dan lain sebagainya. Belajar Matematika serasa momen berbagi makanan jika kita menggunakan makanan, bisa juga terasa seperti sedang beres-beres jika kita menggunakan benda-benda untuk dimasukkan ke rak atau lemari.

 

Intinya pakailah benda yang ada di sekitar kita untuk ‘menyajikan’ Matematika ini. Ketika hendak mengajarkan materi pengukuran tinggi dan panjang misalnya. Gunakanlah pita meteran dan minta anak untuk mencari benda yang paling panjang atau tinggi. Ini akan seperti permainan dan tidak akan terasa suasana ‘menyeramkan’ atau ‘panasdingin’ atau hal-hal negatif lainnya. Tertarik mencoba tips ini?

 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved