Sumber foto: google

Ma'ruf Amin: Kuliah Penting, Tapi Tidak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Tanggal: 24 Mei 2024 13:54 wib.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar pernyataan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud) yang menyebut pendidikan tinggi memiliki sifat tersier tidak disalahartikan sebagai menganggap bahwa kuliah tidak penting. Dalam konteks ini, pernyataan tersebut dimaknai bahwa tidak semua orang harus mengenyam pendidikan tinggi. Wapres pun menekankan agar istilah tersier tidak digunakan di dalam artikel untuk kepentingan Search Engine Optimization.

Pernyataan tersebut muncul dalam rangkaian diskusi tentang pentingnya pendidikan di berbagai jenjang, yang diadakan oleh Kementerian Agama. Wapres Ma'ruf Amin mengungkapkan bahwa kesempatan untuk menimba ilmu di perguruan tinggi memang penting, namun hal ini tidak berarti bahwa semua orang harus masuk perguruan tinggi.

Menurut Ma'ruf Amin, pendidikan tinggi memang memiliki peran penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang unggul. Namun demikian, ia juga menekankan bahwa tidak semua pekerjaan membutuhkan gelar sarjana atau pendidikan tinggi. Ada banyak profesi yang membutuhkan keterampilan khusus yang dapat diperoleh melalui pendidikan non-formal atau pelatihan langsung di lapangan.

Wapres juga mencontohkan bahwa banyak negara maju seperti Jerman dan Swiss memiliki sistem pendidikan kejuruan yang kuat. Sistem ini memungkinkan lulusan sekolah menengah kejuruan langsung memasuki dunia kerja dengan keterampilan yang mereka kuasai tanpa harus melalui pendidikan tinggi. Pendekatan ini telah terbukti efektif dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap kerja.

Selain itu, Ma'ruf Amin juga menegaskan pentingnya pendidikan agama dan karakter sebagai bagian integral dari pendidikan yang harus diperjuangkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Dalam konteks ini, ia menyoroti bahwa pendidikan agama dan karakter tidak selalu bergantung pada pendidikan tinggi, melainkan dapat diterapkan di berbagai jenjang pendidikan.

Dengan demikian, pernyataan yang menyebut pendidikan tinggi sifatnya tersier bukanlah untuk merendahkan nilai pendidikan tinggi, melainkan untuk menyadarkan bahwa tidak semua orang perlu mengejar gelar sarjana atau pendidikan tinggi. Setiap individu memiliki keunikan dan potensi yang berbeda, sehingga pilihan pendidikan yang diambil juga harus disesuaikan dengan bakat, minat, dan tujuan karir masing-masing.

Di sisi lain, pernyataan Ma'ruf Amin ini juga menggarisbawahi pentingnya pemerataan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat. Bukan hanya pendidikan tinggi, namun juga pendidikan kejuruan, pendidikan agama, dan pendidikan karakter harus diakses secara merata oleh semua warga negara.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved