Sumber foto: Google

Marak Kasus Dokter Cabul Menkes Wajibkan Calon Peserta PPDS Ikut Tes Psikologi

Tanggal: 24 Apr 2025 08:30 wib.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, calon dokter spesialis wajib mengikuti tes psikologi sebelum mengikuti program pendidikan dokter spesialis (PPDS). Kebijakan ini diambil sebagai respons tegas atas kasus kekerasan seksual yang mencoreng dunia medis Indonesia.

Kasus yang menjadi sorotan publik adalah pemerkosaan yang dilakukan oleh Priguna Anugerah Pratama, dokter residen peserta PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), terhadap keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Kejadian ini membuka mata banyak pihak bahwa integritas dan kesehatan mental calon dokter spesialis tidak bisa diabaikan.

Dalam pernyataannya, Menkes Budi menegaskan bahwa tes psikologi akan menjadi syarat wajib sebelum seseorang dapat melanjutkan pendidikan spesialisnya. Tujuan dari tes ini bukan semata-mata administratif, tetapi untuk menilai kesiapan mental, kondisi psikologis, serta integritas moral para calon dokter spesialis.

“Tes ini penting agar kita bisa memastikan bahwa orang yang akan menjadi dokter spesialis bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kondisi kejiwaan yang sehat dan kepribadian yang layak untuk menjadi pelayan kesehatan masyarakat,” ujar Budi dalam konferensi pers yang digelar usai rapat koordinasi Kemenkes pada Jumat (18/4/2025).

Langkah ini juga diambil sebagai bentuk tanggung jawab negara dalam menciptakan lingkungan medis yang aman, baik bagi pasien maupun tenaga kesehatan lainnya.

Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dalam proses rekrutmen dokter spesialis. Selama ini, proses seleksi PPDS sering kali tertutup dan dinilai tidak cukup menilai aspek kepribadian peserta.

Kini, Kemenkes akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, institusi pendidikan kedokteran, serta lembaga psikologi profesional untuk menyusun standar dan pelaksanaan tes psikologi yang objektif dan komprehensif.

Profesi dokter dikenal sebagai profesi yang sangat dihormati dan memiliki tanggung jawab moral yang tinggi. Namun, kasus-kasus pelecehan seksual dan kekerasan yang dilakukan oleh oknum dokter atau residen menodai kepercayaan masyarakat.

“Ini bukan soal satu atau dua individu, ini soal sistem dan kultur. Kita harus memastikan bahwa sistem pendidikan dokter kita mampu menghasilkan tenaga medis yang bukan hanya pintar, tapi juga punya etika dan empati,” tegas Menkes.

Pakar kesehatan masyarakat mendukung langkah ini sebagai salah satu bentuk reformasi di dunia pendidikan kedokteran. Pemeriksaan psikologi, bila dilakukan dengan serius dan tepat, bisa menjadi langkah preventif untuk mencegah kasus serupa di masa depan.

Kasus pelecehan yang melibatkan peserta PPDS menjadi tamparan keras bagi dunia kesehatan Indonesia. Dengan mewajibkan tes psikologi bagi calon peserta PPDS, Kemenkes berupaya memperbaiki sistem dari hulunya. Ke depan, diharapkan kebijakan ini dapat menciptakan generasi dokter spesialis yang profesional, beretika, dan amanah.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved