Mahasiswa Undika Buat Game Khusus Edukasi untuk Siswa Berkebutuhan Khusus
Tanggal: 17 Feb 2025 12:40 wib.
Mahasiswa Universitas Dinamika (Undika) Surabaya, Tegar Prasetiyo, menciptakan game edukasi berbentuk puzzle interaktif yang menggabungkan teknologi Augmented Reality (AR) untuk membantu anak berkebutuhan khusus. Inovasi ini bertujuan untuk memberikan metode pembelajaran yang lebih menarik dan efektif bagi siswa dengan kebutuhan khusus.
Tegar menjelaskan bahwa belajar sambil bermain menjadi metode yang semakin diminati dalam dunia pendidikan, terutama bagi siswa berkebutuhan khusus. Dengan menggabungkan elemen permainan dan teknologi AR, game ini dapat membantu anak-anak memahami konsep dengan lebih baik dan interaktif.
"Game ini dibuat agar anak-anak berkebutuhan khusus dapat lebih mudah memahami pelajaran dengan cara yang menyenangkan. Dengan adanya teknologi AR, mereka bisa melihat objek dalam bentuk tiga dimensi dan berinteraksi langsung dengan materi yang disajikan," ujar Tegar.
Mahasiswa semester 3 Undika ini mengembangkan game edukasi berbahan kain flanel yang berfokus pada pengenalan tata surya. Setiap planet dalam game ini dapat diakses melalui pemindaian menggunakan perangkat AR, sehingga anak-anak dapat melihat dan belajar mengenai planet-planet dengan visualisasi yang lebih menarik.
"Kami memilih tema tata surya karena materi ini sering kali sulit dipahami oleh anak-anak berkebutuhan khusus. Dengan pendekatan visual dan interaktif, mereka bisa lebih mudah mengenal planet-planet dan karakteristiknya," tambahnya.
Inovasi ini mendapat respons positif dari para pendidik dan orang tua siswa berkebutuhan khusus. Mereka menilai bahwa metode ini dapat membantu anak-anak lebih fokus dalam belajar serta meningkatkan daya ingat mereka terhadap materi yang dipelajari.
Seorang guru dari sekolah inklusi di Surabaya, Ibu Ratna, mengapresiasi langkah Tegar dalam menciptakan solusi pembelajaran yang inovatif. "Game ini sangat membantu dalam mengajarkan konsep yang abstrak kepada anak-anak. Dengan adanya teknologi AR, mereka bisa lebih tertarik dan lebih mudah memahami materi yang diajarkan," ujarnya.
Ke depan, Tegar berencana untuk mengembangkan game ini lebih lanjut dengan menambahkan fitur suara dan narasi interaktif, sehingga pengalaman belajar menjadi semakin menyeluruh. Ia juga berharap bahwa inovasi ini dapat didukung oleh pihak universitas dan industri untuk dikembangkan secara lebih luas.
Dengan hadirnya game edukasi berbasis AR ini, diharapkan pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus dapat menjadi lebih inklusif dan efektif. Inovasi semacam ini membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat dalam dunia pendidikan.