Mahasiswa Indonesia Kuasai Ilmu Roket di Rusia Jadi Sorotan Menteri Hukum
Tanggal: 23 Mei 2025 09:33 wib.
Dalam sebuah dialog yang berlangsung di Saint Petersburg, Rusia, Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas berkesempatan berbicara secara langsung dengan diaspora Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kerja Menteri Hukum, yang juga mencakup penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) terkait Cooperation in the Field of Legal Regulation of the Activities of Non-Profit Organization (MoU NPO). Salah satu sosok yang menarik perhatian dalam dialog tersebut adalah Teguh Imannullah, mahasiswa S3 asal Indonesia yang sedang menempuh studi di bidang yang cukup langka, yaitu composite materials untuk roket luar angkasa.
Teguh Imannullah, di usia yang masih muda yaitu 26 tahun, telah mengambil langkah besar dengan memilih untuk mendalami ilmu yang sangat spesifik dan maju ini. Fokus studinya pada bahan komposit sangat penting dalam pengembangan teknologi roket, yang berpotensi memberikan kontribusi besar bagi industri luar angkasa di Indonesia dan global. Keberadaannya di Rusia, pusat pendidikan tinggi dan penelitian, memberi Teguh akses kepada berbagai pengetahuan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memperdalam ilmunya.
Dalam dialog tersebut, Menkum Supratman Andi Agtas tidak hanya memberikan dukungan kepada Teguh tetapi juga menyoroti pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi bagi generasi muda Indonesia. "Kami sangat bangga dengan prestasi mahasiswa seperti Teguh, yang tidak hanya mengejar ilmu tetapi juga mewakili Indonesia di ranah internasional," ujar Menkum dalam pernyataannya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai bagian dari upaya meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.
Teguh Imannullah adalah contoh nyata dari potensi besar yang dimiliki oleh mahasiswa Indonesia. Dalam era globalisasi ini, kemampuan untuk bersaing dan berinovasi sangat penting. Keterampilan yang diperolehnya di Rusia, terutama dalam bidang ilmu roket, dapat membuka peluang baru untuk kolaborasi penelitian antara Indonesia dan negara-negara lain. Dialog antara Menkum Supratman Andi Agtas dan diaspora ini juga tujuan untuk memperkuat jaringan antara para profesional dan akademisi, demi mencapai kemajuan bersama.
Menyelesaikan studi doktoralnya di Rusia bukanlah tugas yang mudah. Teguh harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari adaptasi budaya hingga menyesuaikan diri dengan sistem pendidikan yang berbeda. Namun, semangatnya untuk berkontribusi kepada negara tidak pernah pudar. Teguh percaya bahwa ilmu pengetahuan adalah kunci untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa. "Saya ingin membawa kembali pengetahuan yang saya peroleh di sini untuk diterapkan di Indonesia," ujarnya dengan penuh semangat.
Pendidikan tinggi di bidang teknologi dan sains sangat relevan di era ini, di mana inovasi dan riset menjadi pilar utama untuk kemajuan suatu bangsa. Keterlibatan mahasiswa Indonesia seperti Teguh dalam studi yang berkaitan dengan ruang angkasa menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk bersaing di bidang ini. Pada saat yang sama, kolaborasi antara pemerintah dan diaspora di luar negeri juga menjadi faktor penting dalam mencapai tujuan tersebut.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan inisiatif seperti dialog yang diadakan oleh Menkum Supratman Andi Agtas, diharapkan lebih banyak lagi mahasiswa Indonesia yang termotivasi untuk mengejar pendidikan tinggi di bidang teknologi mutakhir. Kegiatan seperti ini juga diharapkan dapat memperkuat rasa nasionalisme serta mendorong para mahasiswa untuk kembali ke tanah air dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa.