Sumber foto: iStock

Kutub Utara Magnetik Bergeser! Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Tanggal: 1 Feb 2025 20:40 wib.
Kutub Utara magnetik mengalami perubahan posisi yang signifikan. Meski secara geografis Kutub Utara tetap berada di tempatnya, kutub magnetiknya terus bergerak dan kini semakin menjauh dari Kanada menuju Siberia. Fenomena ini menarik perhatian ilmuwan di seluruh dunia karena dapat berdampak pada navigasi global, termasuk sistem penerbangan dan militer.

Perjalanan Kutub Magnetik Sejak Ditemukan

Kutub magnetik utara pertama kali ditemukan pada tahun 1831 oleh Sir James Clark Ross di wilayah Kanada Utara. Sejak saat itu, para ilmuwan terus memantau pergerakannya. Untuk memahami perubahan ini dengan lebih akurat, para ahli dari Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) serta Survei Geologi Inggris (BGS) menciptakan Model Magnetik Dunia (WMM), yang diperbarui setiap lima tahun sekali.

Dalam pembaruan terbaru, para peneliti menemukan bahwa kutub magnetik utara bergerak semakin cepat ke arah Siberia. Jika sebelumnya sejak tahun 1500-an pergerakannya relatif lambat, dalam 20 tahun terakhir kecepatannya meningkat drastis. Hingga lima tahun lalu, kutub magnetik utara bergerak dengan kecepatan 50 km per tahun, namun kini melambat menjadi sekitar 25 km per tahun.

Dampak Pergeseran pada Navigasi Global

Perubahan lokasi kutub magnetik ini bukan sekadar fenomena alam biasa, tetapi memiliki dampak besar, terutama dalam dunia navigasi. Menanggapi temuan terbaru ini, tim dari BGS telah membuat peta dengan resolusi tinggi yang lebih akurat dalam menggambarkan posisi medan magnet bumi. Resolusi peta baru ini mencapai 300 km di ekuator, jauh lebih detail dibandingkan peta standar yang hanya memiliki resolusi 3.300 km.

William Brown, seorang pemodel medan geomagnetik dari BGS, menjelaskan kepada CNN Internasional bahwa pergeseran kutub magnetik mempengaruhi berbagai sistem, terutama di sektor penerbangan dan militer.

"Maskapai penerbangan besar harus memperbarui perangkat lunak navigasi mereka di seluruh armada pesawat untuk memuat model baru. Sementara itu, NATO juga harus meningkatkan sistem navigasi pada berbagai peralatan militer," ujar Brown dalam wawancaranya dengan CNN Internasional.

Apa yang Menyebabkan Kutub Magnetik Bergerak?

Pergeseran kutub magnetik terjadi akibat perubahan di dalam inti bumi, yang sebagian besar terdiri dari besi cair yang terus bergerak. Pergerakan cairan ini menciptakan medan magnet bumi dan menentukan posisi kutub magnetiknya. Ketika aliran besi cair mengalami perubahan pola, posisi kutub magnetik juga akan bergeser.

Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa pergerakan ini mungkin berkaitan dengan kemungkinan pembalikan medan magnet bumi di masa depan. Namun, fenomena seperti ini biasanya terjadi dalam rentang waktu ribuan tahun, sehingga masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Apa Dampaknya bagi Kehidupan Sehari-hari?

Meskipun pergeseran ini berdampak besar pada industri penerbangan dan militer, bagi kebanyakan orang, efeknya tidak akan langsung terasa. Namun, penggunaan sistem navigasi berbasis kompas mungkin akan mengalami penyesuaian, terutama bagi para pelaut, pilot, dan industri yang bergantung pada arah magnetik.

Pergeseran kutub magnetik juga dapat berpengaruh pada satelit dan teknologi GPS, meskipun mayoritas sistem navigasi modern saat ini lebih mengandalkan sinyal satelit daripada medan magnet bumi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved