Kurikulum Kembali Dirombak, Guru dan Siswa Bingung Arah Pendidikan Nasional!
Tanggal: 17 Mei 2025 14:24 wib.
Tampang.com | Pemerintah kembali mengubah kurikulum pendidikan nasional. Kali ini disebut sebagai "Kurikulum Nasional 2025" dengan fokus pada penguatan kompetensi karakter dan fleksibilitas pembelajaran. Namun, perubahan yang terlalu sering ini justru menimbulkan kebingungan di lapangan.
Guru dan Sekolah Kewalahan Adaptasi
Sejumlah guru mengaku tidak diberi waktu yang cukup untuk memahami struktur baru sebelum harus mengimplementasikannya. “Belum selesai memahami kurikulum sebelumnya, sudah diganti lagi. Kami seperti kelinci percobaan,” ungkap Rita Sari, guru SMP di Jawa Tengah.
Kurikulum Terlalu Elitis, Tidak Sesuai Kenyataan
Banyak sekolah di daerah merasa kurikulum terlalu menuntut digitalisasi dan kemandirian siswa tanpa memperhitungkan keterbatasan infrastruktur. “Kalau internet saja tidak stabil, bagaimana bisa menerapkan pembelajaran berbasis proyek digital?” keluh kepala sekolah di Lombok Timur.
Evaluasi Kurikulum Sebelumnya Masih Minim
Pakar pendidikan menilai perubahan kebijakan seringkali tidak berdasarkan evaluasi menyeluruh terhadap implementasi kurikulum sebelumnya. “Yang diubah hanya permukaan, tanpa menyentuh akar persoalan seperti kualitas guru dan pemerataan fasilitas,” kata Dr. Endang Siregar, dosen pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Solusi: Kebijakan Konsisten dan Pelatihan yang Memadai
Pemerintah diminta untuk lebih konsisten dalam arah kebijakan dan memberikan pelatihan mendalam bagi guru, bukan hanya sekadar seminar daring singkat. Penerapan kurikulum seharusnya berbasis bukti, bukan sekadar program lima tahunan.
Arah Pendidikan Tak Boleh Jadi Ladang Uji Coba
Pendidikan menyangkut masa depan generasi bangsa. Perubahan yang terlalu cepat dan tidak terukur hanya akan menciptakan kebingungan dan ketidakpastian. Pendidikan seharusnya menjadi jangkar stabilitas, bukan zona eksperimen.