Kota Pagar Alam, Populasi Paling Sedikit di Sumatra tapi Penuh Situs Megalitikum
Tanggal: 23 Jul 2024 11:51 wib.
Pagar Alam, sebuah kota yang terletak di daerah Sumatra Selatan, dikenal akan pesonanya yang tak hanya terletak pada keindahan alamnya. Kota ini juga merupakan Bumi Besemah yang memiliki luas sekitar 633,65 km persegi, di mana keberadaannya sangat erat kaitannya dengan kebudayaan megalitikum.
Perbukitan Kota Pagar Alam, yang terapit oleh Bukit Barisan dan Gunung Dempo, menjadikan wilayah ini kaya akan batuan cadas. Jenis batuan beku andesit yang melimpah di sini telah banyak dimanfaatkan untuk menciptakan berbagai karya seni megalitikum, seperti arca, lesung batu, kubur batu, dolmen, dan menhir.
Seorang peneliti asal Belanda, Van der Hoop mengungkapkan penemuan 22 area di Pagar Alam yang diyakini merupakan lingkungan situs megalitikum dari zaman pra-sejarah. Beragam artefak pun ditemukan di beberapa area tersebut, meski sayangnya sebagian sudah rusak akibat usia yang telah sangat tua.
Megalitikum dapat didefinisikan sebagai perlengkapan berupa batuan besar yang diatur sedemikian rupa, yang digunakan oleh masyarakat prasejarah. Di Pagar Alam, artefak megalitikum yang ditemukan dapat dibedakan menjadi dua jenis utama. Jenis pertama menggambarkan satu wujud rupa atau hewan, sementara kategori kedua menggambarkan lebih dari satu rupa atau sosok jamak.
Salah satu situs megalitikum yang menarik perhatian adalah Batu Beghibu. Situs ini terletak di tengah persawahan di Desa Tegur Wangi. Dari catatan sejarah, situs ini dipercaya sebagai tempat pemukiman penduduk kuno dan tempat pemujaan.
Menurut laman resmi Pagar Alam, Desa Tegur Wangi Lama, tempat Batu Beghibu berada, dianggap suci dan sakral bagi masyarakat setempat sejak zaman dulu. Dahulu, sawah di sekitar area ini digunakan sebagai tempat upacara adat pemakaman tokoh masyarakat yang telah meninggal dunia. Pada saat itu, masyarakat akan meletakkan sesaji di depan arca, dolmen, dan menhir sebagai bagian dari tradisi dan kepercayaan mereka terhadap kehidupan setelah kematian.
Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan situs megalitikum di Kota Pagar Alam memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana masyarakat prasejarah hidup dan mempraktikkan kepercayaan dan tradisi mereka. Hal ini memberikan nilai sejarah dan arkeologis yang sangat penting baik bagi masyarakat setempat maupun bagi pengunjung yang tertarik dengan warisan budaya Indonesia yang kaya.
Kehadiran situs megalitikum di Pagar Alam secara langsung juga berdampak pada sektor pariwisata lokal. Ketertarikan wisatawan terhadap situs-situs megalitikum dapat menjadi pemicu untuk mengembangkan potensi pariwisata budaya di Kota Pagar Alam. Dalam beberapa tahun terakhir, upaya pemetaan dan perlindungan terhadap situs-situs megalitikum ini telah semakin diperhatikan, untuk menjaga warisan budaya yang berharga bagi generasi mendatang.
Sebagai upaya pelestarian, peningkatan aksesibilitas menuju situs-situs megalitikum, pemasangan informasi-informasi yang edukatif, serta pengembangan paket wisata khusus ke area-area megalitikum, dapat menjadi langkah-langkah awal untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya prasejarah di Kota Pagar Alam. Diharapkan, dengan upaya ini, situs-situs megalitikum di Pagar Alam dapat terus dilestarikan dan menjadi destinasi pariwisata budaya yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.